Berita

Serukan Amandemen Sistem Banci, Demokrat Cuma Mau Lima Partai di Parlemen

RABU, 20 APRIL 2011 | 11:07 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Partai Demokrat akan memperkuat niat pengurangan jumlah partai di parlemen. Hal ini diakibatkan sistem presidensil yang tidak berjalan karena permainan partai politik di DPR.

"Kita harus perbaiki sistem yang banci ini. Perkuat presidensil," ujar kata Anggota Dewan Pakar Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Rabu, 20/4).

Menurutnya, manuver partai politik di DPR merubah semua kebijakan yang memperhatikan nasib rakyat.


"Partai ini basa basi. Basa mau, basi engga mau. Basa itu rupiah, basi itu kerja buat rakyat," sebut Sutan.

Partai Demokrat, kata Sutan, saat ini mencoba sekuat tenaga mengusulkan melalui revisi UU Pemilu agar pada 2014 hanya ada maksimal partai pemenang Pemilu yang masuk ke dalam DPR.

Alternatif lain, Partai Demokrat selama ini mengajukan usul untuk menaikkan parliamentary threshold sebesar empat persen. Sebelumnya, usul Demokrat adalah lima persen. Tapi karena Demokrat masih memperhatikan nasib teman-teman koalisinya, aku Sutan, angkanya diturunkan jadi empat persen.

"Sekarang tidak usah pakai PT lagilah. Maksimal lima partai masuk ke parlemen saja itu sudah cukup. Memang harus berat masuk DPR itu, jangan jadi partai basa basi," ucapnya.

Masih menurut Sutan, saat ini partai politik menjadi faktor penghambat yang besar bagi bekerjanya pemerintahan.

"Satu kebijakan yang sudah benar digoreng lagi di DPR jadi berubah semuanya," ungkap Sutan.

Sutan menegaskan yang terpenting adalah amandemen sistem pemerintahan yang banci.

"Sistem sekarang ini banci. Jangan amandemen UUD 45-nya, tapi amandemen sistem yang banci," tegasnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya