Berita

sby-boediono

7 CITA-CITA PERUBAHAN

Demokrat Sampaikan Pesan untuk Gerakan Mahasiswa yang Menuntut SBY-Boediono Mundur

RABU, 20 APRIL 2011 | 10:15 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Kelompok pemuda dan mahasiswa melakukan konsolidasi di Jakarta dan mendeklarasikan "7 Cita-cita Perubahan". Namun di salah satu tuntutan mereka, percepatan pergantian kepemimpinan nasional menjadi syarat utama. Seruan menurunkan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono menggelora.

Sebagai partai berkuasa, Partai Demokrat merasa perlu menyikapi tuntutan mahasiswa ini. Menurut Partai Demokrat, kelompok pemuda terlalu emosional menyikapi carut marut sistem presidensil dan situasi nasional sekarang.

"Saya kira teman-teman muda ini hanya emosional saja. Kalau mau percepatan, harus ada tatanan dan sistemnya terlebih dahulu. Bagaimana supaya tidak terjadi kekacauan dan gejolak dimana-mana," kata Anggota Dewan Pakar Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Rabu, 20/4).


Sutan mengatakan, anak-anak muda harus juga memikirkan potensi kehancuran negara kalau perubahan itu didasari emosi belaka dan selalu menerapkan trial and error.

"Bisa terjadi perebutan kekuasaan di daerah-daerah, terjadilah negara-negara kecil seperti Uni Soviet," ucap anggota parlemen ini.
 
Namun Sutan mengakui, persoalan terbesar bangsa ini ada di dalam proses berdemokrasi yang tidak dewasa terutama di parlemen. Sistem presidensil dijalankan setengah hati. Ego partai politik terlalu kuat sehingga agenda-agenda pemerintah untuk menyejahterakan rakyat tersendat di parlemen.

"Saya khawatir akhirnya kita lupa substansi berbangsa bernegara ini untuk sejahterakan rakyat," ungkapnya.

Ketua DPP Partai Demokrat ini tidak mau menuding gerakan mahasiswa sedang ditunggangi kepentingan politik praktis elit tertentu. Tapi, dia punya pesan khusus.

"Pesan saya pada yang muda-muda ini, jangan kerja terburu-buru.Kerja buru-buru itu kerjaan setan. Kita harus mapankan sistemnya dulu. Kalau mau percepat, ya percepatlah penyederhanaan partai, penguatan sistem presidensil," pesannya.

"Kalau yang muda mau memimpin, sudah terbuka di 2014. Tapi kalau sekarang mau percepatan, siapapun pemerintahnya mau yang muda atau tua, pasti tidak kuat, pasti digoyang. Siapapun pemerintahnya nanti bakal begini terus. Kebijakan yang pro rakyat digoreng di parlemen," imbuh Sutan.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya