Berita

SBY: Kita Sedang Diberi Peringatan

SELASA, 19 APRIL 2011 | 16:50 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak para menteri dan kepala daerah maupun jajaran pimpinan TNI dan Polri untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. SBY terutama menyoroti persoalan terorisme dan radikalisme yang semakin mekar di Indonesia.

Sebelumnya, dia mengingatkan bahwa Indonesia masa kini adalah Indonesia yang sungguh menghormati dan menjalankan demokrasi. Indonesia tidak lagi dipandang sebagai negara yang jalankan sistem politik otoritarian atau paling tidak semi otoritarian.

"Dulu kebebasan dan hak asasi manusia itu dipandang belum dapat tempat layak. Sekarang kebebasan dan hak asasi manusia itu sungguh dijamin termasuk kebebasan berserikat dan berkumpul, termasuk pula ruang bagi protes dan ekspresi politik dari masyarakat," ujar Presiden dalam pengantarnya pada rapat yang dihadiri seluruh anggota Kabinet, Kepala Daerah, dan jajaran pimpinan TNI dan Polri di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/4).
 

 
SBY meneruskan, dengan tumbuh kembang demokrasi dan HAM yang menjadi karakteristik negara demokrasi, bukan berarti penegakan hukum dan keamanan masyarakat tidak penting.

"Bukan berarti ketertiban tidak penting. Tidak berarti pemerintah boleh lemah, tidak berarti TNI Polri tidak boleh lakukan langkah tepat dan responsif untuk tegas tegakkan UU," tegas SBY.

Menurut SBY, apa yang bisa disaksikan hari-hari belakangan ini adalah pemerintah, TNI dan Polri telah diberikan peringatan berkaitan dengan situasi keamanan dan ketertiban publik.

"Mengapa saya katakan kita diberi peringatan? Karena beberapa kali terjadi kekerasan horisontal yang sebabkan korban dan kerusakan. Masih terjadi aksi-aksi terorisme dan juga nampak ada gejala terjadi radikalisasi," ujar SBY.

"Radikalisme kita jumpai di seluruh negeri ini. Kekerasan terorisme dan radikalisme kalau kita biarkan akan mengganggu keamanan dalam negeri kita, keamanan masyarakat," imbuhnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya