Berita

CAFTA

Demokrat: Jangan Saling Tuding, Siap Tak Siap Harus Siap

SELASA, 19 APRIL 2011 | 14:11 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Pemerintah berencana lakukan negosiasi ulang Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China atau CAFTA. Negosiasi ulang dilakukan karena indikasi persaingan yang tidak adil berdasarkan hasil survei Kementerian Perindustrian.

Sementara kalangan menganggap bahwa pemerintah sudah lalai saat memasuki era CAFTA tanpa persiapan infrastruktur industri yang memadai untuk meningkatkan daya saing. Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Demokrat, Muhammad Azhari, mengatakan, penandatanganan CAFTA sudah dilakukan pada jaman pemerintahan Megawati Soekarnoputri.

"CAFTA itu pada 2004 di jaman pemerintahan Ibu Mega (Megawati Soekarnoputri). Jadi pada pemerintahan SBY, kita tinggal ratifikasi. Kalau saya lihat, siap tidak siap kita harus siap, jangan saling tuding," katanya.


Ditambahkannya, komitmen Indonesia dalam CAFTA adalah utang yang harus ditepati dan tidak bisa ditunda pelaksanaannya.

Yang bisa dilakukan pemerintah dan DPR saat ini, ujar Azhari, akan melakukan standarisasi produk China yang masuk ke dalam negeri. Ia juga berjanji menyikapi 
permintaan kalangan pengusaha tekstil agar pemerintah segera menerapkan kebijakan  safeguard dan antidumping untuk produk dari China. Kebijakan proteksi tersebut dilakukan karena China menjual barang di Indonesia lebih murah dibandingkan dengan harga di pasar lokal mereka.

"Produk China yang masuk akan ada beberapa acuan, standarisasi produk masuk. Cegah dumping dan banyak langkah lagi yang bisa menghambat produk mereka (China) masuk," terangnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Men­perin) MS Hidayat mengatakan, pemerintah akan mengkaji ulang per­dagangan bebas dengan China. “Tidak ada renegoisasi yang melibatkan ASEAN. Yang dila­ku­kan adalah me-review per­da­gangan secara bilateral (dengan China) karena itu dimungkinkan sec­ara protokol,” ujar Hidayat di kantor Menko Perekonomian, kemarin.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya