Berita

ilustrasi cafta

CAFTA

Pemerintah Bakal Dicap Tidak Patuhi Komitmen

SELASA, 19 APRIL 2011 | 11:35 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Banjir produk asal China telah mendesak pemerintah untuk menegosiasi ulang Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-China atau CAFTA. Negosiasi ulang dilakukan karena indikasi persaingan yang tidak adil berdasarkan hasil survei Kementerian Perindustrian.

Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat mengatakan sejumlah produk dalam negeri saat ini terindikasi kritis karena dampak dari CAFTA maupun dampak dari kebijakan pemerintah.

Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Demokrat, Muhammad Azhari, mengatakan, pada prinsipnya yang perlu dilakukan pemerintah bersama DPR adalah penguatan daya saing.


"Kalau lakukan negosiasi ulang bukan antara kita dan China saja, bukan biletaral tapi libatkan negara Asean lain. Nanti kita bisa dianggap tidak komitmen oleh mitra kita," terangnya kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Selasa, 19/4).

Penguatan infrastruktur ekonomi, menurutnya, untuk meningkatkan daya saing. Dia menambahkan, bersama rekan-rekan Komisi VI DPR dari partai pendukung pemerintah, mereka akan mendorong program pemerintah berjalan dan konsentrasi pada penguatan anggaran program.

"Kami telah anggarkan untuk apa yang kami katakan peningkatan daya saing. Seperti produk alas kaki, garmen, ada bantuan subsidi peralatan industri, mesin tekstil dan banyak hal," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian (Men­perin) MS Hidayat mengatakan, pemerintah akan mengkaji ulang per­dagangan bebas dengan China.

“Tidak ada renegoisasi yang melibatkan ASEAN. Yang dila­ku­kan adalah me-review per­da­gangan secara bilateral (dengan China) karena itu dimungkinkan sec­ara protokol,” ujar Hidayat di kantor Menko Perekonomian, kemarin.[ald]


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya