Berita

HMI: Mentalitas SBY Jadi Persoalan Besar

SENIN, 18 APRIL 2011 | 18:58 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Mahasiswa menegaskan bahwa perubahan sudah tidak dapat ditunda lagi. Secara tersirat, mahasiswa menginginkan percepatan pergantian rezim. Tadi siang, kumpulan organisasi mahasiswa menyerukan "7 Cita-cita Perubahan". Sementara di Denpasar, Bali, massa Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia melakukan aksi turun ke jalan menuntut percepatan regenerasi kepemimpinan.
 
"Persoalan besarnya adalah mentalitas rezim. SBY lebih berpihak pada pemodal asing dan sudah terlalu banyak kebohongan yang dilakukan," ujar Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI-MPO), Chozin Amirullah kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Senin malam, 18/4).
 
Selain keberpihakan SBY pada kepentingan asing yang merugikan bangsa, lanjutnya, kebiasaan buruk lain dari pemerintah adalah berbohong. Kinerja pemerintah selalu diukur dari angka statistik semata. Dan hal itu sudah menuai kritik tajam para pemuka agama.


"Pemuka agama mengingatkan, sumber utama dari kejahatan dunia ini adalah berani berbohong," ujarnya.

Menurutnya, kelompok mahasiswa sudah menggelar konsolidasi sejak tahun lalu membahas persoalan-persoalan kebangsaan dan menemukan kesimpulan bahwa sumber utama masalah itu ada di area kepemimpinan. Untuk itu percepatan regenerasi adalah salah satu poin agenda mereka. Dan proses perubahan itu harus dikawal oleh gerakan ekstra-parlementer.

"Mengenai tokoh yang kita persiapkan belum kita sebut sampai sekarang. Kalau kami sebut sekarang, masyarakat takkan percaya lagi. Yang pasti kami telah memiliki blue print Indonesia yang kami bahas sejak tahun lalu," ungkapnya.

Dia melanjutkan, mahasiswa telah berkaca pada kelemahan gerakan reformasi 1998, ketika perubahan terjadi mahasiswa malah mundur dan menyerahkan reformasi kepada elit-elit politik.

"Akan terjadi perbaikan, akan kami kawal terus kalau misalnya berhasil kita takkan mundur begitu saja. Mahasiswa harus mengawal perubahan," terangnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya