Berita

ilustrasi

PEMBAJAKAN SINAR KUDUS

Jenderal TB: Pemerintah Cuma Punya Dua Pilihan

RABU, 13 APRIL 2011 | 17:31 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Pemerintah sangat lambat dalam menyikapi pembajakan terhadap kapal milik PT Samudera Indonesia yang sudah berjalan hampir satu bulan.

"Bahkan, pemerintah cenderung pasif," ujar Mayjen (Purn) TB Hasanuddin kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu petang (13/4).

Menurut TB, pada kasus-kasus pembajakan demikian, sedianya ada empat alternatif yang dapat dilakukan dalam upaya pembebasan sandera. Pertama, melalukan negosiasi langsung oleh perusahaan dengan perompak terkait nilai uang tebusan. Kedua, kerjasama dengan pemerintah setempat. Ketiga, melalui tokoh sebagai mediator. Dan keempat, melalui upaya paksa dengan pengerahan pasukan komando.


"Alternatif kedua sepertinya akan sulit, karena kita ketahui bahwa pemerintah di Somalia sangat tidak efektif dan kita akan kesulitan memanfaatkan saluran diplomatik dengan negara Somalia," ujarnya.

Untuk alternatif ketiga lebih sulit, karena Indonesia tak punya akses kepada tokoh yang dimaksud. Jadi alternatif yang ada adalah mengikuti tuntutan perompak dengan membayar uang tebusan yang diminta, atau melakukan upaya pembebasan melalui operasi militer.

"Dua alternatif ini mestinya harus diambil pemerintah dengan segala kelebihan dan kekurangannya, dan yang paling penting adalah selamatkan nyawa sandera sekarang juga," tegasnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya