RMOL. Salah satu ciri pemerintah yang berhaluan neoliberal adalah tidak memberikan ruang dan jaminan pada geliat ekonomi rakyat kecil.
Hal itu dikatakan aktivis Gerakan Indonesia Bersih, Ahmad Kasino, kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa petang (12/4).
"Alasan penghijauan dan penertiban hanyalah akal pemerintah berhaluan neolib menjalankan agenda kepentingan kapitalis, demi tumbuh pesatnya pembangunan mall-mall sehingga menggusur pasar tradisional atau pedagang kaki lima," ujar Kasino.
Secara khusus ia menyoroti penggusuran lapak usaha belasan pedagang makanan di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, tadi pagi. Kasino mengatakan, penggusuran kaki lima di kawasan Blok M yang tidak disertai solusi relokasi atau
win-win solution itu adalah bukti pemerintah yang sewenang-wenang terhadap rakyatnya.
"Bahkan lebih kejam dari VOC. Pemerintah tidak berfikir bahwa penggusuran yang akhir-akhir ini marak menambah jumlah pengangguran dan kemiskinan akut," ucapnya.
Mulai hari ini
, kawasan GOR Bulungan, Jakarta Selatan, mulai dari samping SMU 6 hingga perempatan Jalan Mahakam, bersih dari aktivitas kaki lima. Para pedagang membongkar sendiri lapaknya mengikuti apa yang disarankan surat perintah dari pemerintah daerah. Namun, para pedagang yang sudah berjualan sejak belasan tahun di lokasi tersebut tidak mendapatkan lokasi baru.
"Harapannya kami minta dilokasikan. Sekarang, kita ikuti saja dulu. Urusannya gimana kita lihat nanti," ujar Ahmad Mahduki, Ketua pedagang JS-31 yang membawahi pedagang Bulungan dan sekitarnya, kepada wartawan sesaat lalu di Bulungan, Selasa (12/4).
[ald]