Berita

Ilustrasi/Ist

PEMBAJAKAN SINAR KUDUS

Samudera Indonesia: Pembebasan Selalu Makan Waktu Sangat Lama

SENIN, 11 APRIL 2011 | 16:27 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Pihak PT Samudera Indonesia, pemilik kapal kargo Sinar Kudus, yang dibajak para perompak Somalia di perairan Arab pada 16 Maret lalu, memberikan pernyataan pers mengenai upaya pembebasan 20 anak buah kapalnya yang berasal dari Indonesia.

Deputi Presdir Samudera Indonesia, David Batubara, mengatakan, setelah menerima informasi pembajakan itu, PT Samudera Indonesia segera kirim tim krisis yang bekerja sejak 16 Maret untuk bekerja 24 jam sehari.

"Kami akan bekerja tanpa henti sampai para awak kapal berkumpul lagi dengan keluarga," ujar David dalam jumpa pers di Hotel Menara Peninsula, Jakarta, beberapa saat lalu (Senin, 11/4).


Samudera Indonesia memastikan bahwa mereka melakukan komunikasi secara berkala dengan awak kapal dan hingga kini sudah alami kemajuan.

"Meski kecepatan negosiasi itu ditentukan para pembajak. Jalur komunikasi pada awak kapal berada di bawah kontrol penuh pembajak sehingga negosiasi memakan waktu," ujar David.

Namun David tidak dapat memberitahu apa yang diminta oleh pembajak, karena hingga kini masih terus berubah dalam jumlah yang besar.

"Pemberitaan di media massa kurang akurat, kami sedang lakukan upaya pembebasan dengan aman," ujar David.

David menekankan, dari 200 kasus pembajakan yang terjadi sejak 2007 tidak tercatat para perompak menyakiti para awak kapal kecuali ada perlawanan dari awak kapal. Suplai makanan dan air bersih pun terjamin. "Selain itu mereka punya kepentingan menjaga tujuan mereka tercapai," terangnya.  

Ia juga menerangkan, apabila hanya dengan melakukan penebusan, tetap tak bisa makan waktu cepat. Dalam catatannya, dari 70 kejadian perompakan tahun 2010 memerlukan waktu lebih 60 hari atau maksimal 150 hari.

"Waktu tersingkat 60 hari. Saat ini masuk hari ke 27, hanya pembajak yang miliki kekuasaan dan kontrol waktu, kapan mereka bebaskan awak kapal tergantung pada pembajak," pungkasnya.[ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya