Berita

bung hatta

Bantahan SBY Soal Arah Ekonomi Dibantah Lagi oleh Konstitusi

SABTU, 02 APRIL 2011 | 11:07 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui, jika dilihat sekilas masterplan pembangunan ekonomi pemerintahannya hanya berkaitan dengan investasi bisnis dan pembangunan ekonomi skala menengah dan skala besar. Tapi dia membantah kritik pedas yang menyebut pembangunan ekonomi di bawah pemerintahannya salah arah.

SBY menegaskan, tanpa investasi besar, ekonomi Indonesia takkan terangkat. Panjang lebar juga SBY menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah hal yang amat penting dan tak bisa dipisahkan dari pertumbuhan ekonomi riil masyarakat.

"Sekilas masterplan kita hanya berkaitan dengan investasi bisnis dan pembangunan ekonomi skala menengah dan skala besar. Benar, karena tanpa itu ekonomi kita takkan terangkat dengan investasi besar-besaran di seluruh Indonesia," ucapnya kemarin saat membuka Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (1/4).


Pengamat ekonomi Revrisond Baswir mengatakan, jika ingin mengetahui apakah arah ekonomi sudah benar atau belum, tentu harus ada pedomannya.

"Pedomannya tak ada pilihan lain selain konstitusi dan menurut konstitusi pedoman yang paling prinsip adalah pasal 33 UUD 45 dimana ayat 1 jelas dikatakan perekonomian disusun sebagai usaha bersama dalam asas kekeluargaan," ujar Revrisond kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Sabtu, 2/4).

Dia mengingatkan bahwa mantan Wakil Presiden, Bung Hatta,  berkali-kali menjelaskan bahwa usaha bersama berdasar asas kekeluargaan adalah koperasi.

"Harusnya kalau arah yang benar, koperasi jadi soko guru ekonomi nasional. Tidak seperti sekarang koperasi direduksi hanya jadi UKM seolah koperasi hanya boleh kecil tak boleh besar. Yang besar adalah PT dan modal asing," papar pria bersapakan Sonni ini.

Dari situ saja, tambah ekonom dari Jogja ini, sudah kelihatan bahwa arah ekonomi pemerintah SBY-Boediono sudah salah.[ald]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya