Berita

Ternyata Sepakbola Mengandung Ironi dan Tragedi Anti Demokrasi

SABTU, 02 APRIL 2011 | 10:16 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Selain menarik dan populer, sepakbola ternyata merupakan olahraga yang penuh ironi. Selain ironis, sepakbola juga mengandung tragedi besar.

Setidaknya itu pendapat budayawan, Radhar Panca Dahana. Alasan Radhar mengatakan sepakbola sebagai olahraga yang ironis memang agak nyeleneh.  

"Sepakbola menarik karena peristiwa olahraga yang ironis. Kalau olahraga lain bolanya dibawa atau ditampar, ini (sepakbola) bolanya ditendang. Melihat sepakbola itu seperti melihat emosi kita sendiri, kira-kira kepala siapa yang kita tendang ini," ujar Radhar saat mengisi diskusi "PSSI Mati Suri" di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/4).


Dia mengatakan, mengapa sepakbola menjadi cabang olahraga paling populer di kalangan grass root (akar rumput) karena sepakbola adalah wadah bagi kelas masyarakat yang tidak dapat menumpahkan ekspresinya.

Sementara tragedi di dalam sepakbola, khususnya sepakbola nasional, menurut Radhar, karena pemerintah tidak menaruh perhatian dan kepedulian besar pada peningkatan prestasi sepakbola.

"Substansinya jelas bahwa sepakbola milik rakyat dan rakyat butuh prestise, tapi selama ini pemerintah sibuk mengeluarkan miliaran rupiah untuk perdebatkan jumlah partai dan lain-lain, bukan keluarin miliaran buat majuin sepakbola," sesal Radhar.

Sedangkan tragedi besarnya, sepakbola adalah cabang olahraga anti pemodernan atau anti demokrasi. Contoh konkrit, wasit dalam sepakbola tidak dapat diprotes meskipun miliaran mata penonton pertandingan melihat jelas ada kesalahan dalam keputusannya. Tim dan pemain sepakbola tidak bisa mengajukan banding kalau keputusan wasit salah dan merugikan.

Tragedi besar lainnya, federasi sepakbola internasional, FIFA, selalu menempatkan diri di atas otoritas negara manapun di dunia ini.

"Dan itu yang membuat Nurdin Halid selama ini berlindung di bawah ketiak FIFA dan statuta FIFA padahal masyarakat sudah begitu kuat memintanya mundur. FIFA jadi kontroversi karena dia menempatkan diri di atas pemerintah," ucapnya.[ald]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya