Berita

SBY: Kalau Cerdas, Kita Akan Jadi Pemenang di Era Globalisasi dan Kebangkitan Asia

JUMAT, 01 APRIL 2011 | 10:10 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Hotel Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Jumat (1/4).

Dalam pidato yang disampaikannya, Presiden SBY memaparkan beberapa fenomena baik di luar maupun dalam negeri yang dapat dijadikan kesempatan bagi para pelaku usaha di Indonesia.

Menurut SBY, dari media massa internasional tampak banyak bencana dan implikasi perubahan yang bisa akibatkan kenaikan harga pangan cukup tinggi. Salah satunya, SBY menyebut peperangan di kawasan kaya minta bumi, Afrika Utara.


"Minyak mentah terdongkrak naik pada harga yang tinggi," ujar SBY.

Namun, ada faktor lainnya yang menjadi kesempatan bahwa Asia sejak dunia digemparkan krisis ekonomi 1998, menjadi pilar perekonomian global saat ini.

"Ini jadi faktor eksternal yang harus diperhatikan. Salah satunya kolektifitas Asia dalam infrastruktur," tegasnya.
 
Sedangkan kekurangan di dalam negeri masih terjadi harga produk yang sangat tinggi di Indonesia Timur. Di samping itu, kemerataan akses listrik di Indonesia sangat kurang di tengah kenyataan penduduk yang sangat besar dan potensi pemasukan negara yang amat besar.

"Itu berarti ada opportunity ada challange. Kalau kita cerdas tangkap kesempatan yang disediakan internasional dan lokal, menambahkan infrastruktur dan kemudahan ekonomi yang diperlukan maka hasilnya kita akan jadi pemenang dalam era globalisasi dan kebangkitan ekonomi utamanya di Asia sekarang ini," ucap SBY.

Rapimnas Kadin Indonesia berlangsung pada 1-3 April di Jakarta dan Makassar. Kali ini, Kadin memastikan akan melakukan penandatanganan nota kesepahaman sekurangnya dengan tujuh kementerian.

Rapimnas kali ini juga mengagendakan diskusi yang terfokus pada konektivitas daerah-daerah. Kadin memandang kurangnya infrastruktur perhubungan, baik jalan antarkota maupun pelabuhan-pelabuhan kecil sebagai feeder bagi pelabuhan besar masih jauh dari mencukupi. [ald]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya