KITA tidak bisa memilah dan memilih mana yang lebih berbahaya, apakah fundamentalisme pasar atau fundamentalisme agama. Karena ancaman dan daya rusak kedua paham fundamentalisme ini bagi kelangsungan NKRI sama-sama luar biasa. Bisa menimbulkan perpecahan yang juga fundamental di antara sesama warga negara. NKRI bisa bernasib seperti Uni Sovyet atau negara-negara Balkan. Dengan kata lain bisa menggiring Indonesia menjadi negara gagal.
Di bawah pemerintahan Presiden Yudhoyono, terutama pada periode kedua sekarang ini, ancaman dari kedua jenis fundamamentalis itu, semakin nyata dan cengkeramannya sudah terasa di tengkuk kita. Karena kita tahu, Presiden Yudhoyono, yang leadership-nya sangat pas-pasan, ternyata juga tidak memiliki visi negarawan yang mumpuni. Bahkan ada kecenderungan menyediakan dirinya menjadi pintu masuk bagi dua kekuatan fundamentalisme tersebut, hanya demi mendukung kekuasaannya.
Populer
Sabtu, 27 April 2024 | 17:17
Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53
Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43
Sabtu, 27 April 2024 | 14:54
Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58
Senin, 29 April 2024 | 01:56
Kamis, 25 April 2024 | 21:18
UPDATE
Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55
Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41
Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27
Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05
Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42
Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19
Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52
Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24
Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59
Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52