ilustrasi
ilustrasi
RMOL. Kritik pedas dari dunia internasional kepada Presiden SBY, yang intinya meminta ketegasan memberangus praktik pengekangan beragama dan berkeyakinan di Indonesia, seharusnya menjadi teguran keras pada aparat keamanan dan intelijen.
Hal itu diutarakan Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla, kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis (31/3).
Menurut Ulil, Presiden SBY sudah membuat garis kebijakan bahwa kebebasan berkeyakinan dijamin oleh pemerintah dan tidak ada toleransi kepada segala tindak kekerasan yang menimpa minoritas. Hanya saja, implementasi di lapangan yang tidak berjalan baik.
Populer
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
UPDATE
Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14
Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34