Berita

ilustrasi

Ramadhan Pohan: SBY Anti Kekerasan, Kritik dari Luar Negeri Tidak Berdasar

KAMIS, 31 MARET 2011 | 12:13 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Kritik dari luar negeri terhadap penanganan HAM di Indonesia dinilai sudah terlalu berlebihan. Seperti diketahui, tengah bulan lalu ada surat dari Kongres Amerika Serikat kepada Presiden SBY yang mengeritik ketidaktegasan pemerintah terhadap kelompok fundamentalis dan ekstremis.

Kemarin, sebuah artikel tulisan peneliti dari Washington diterbitkan Wall Street Journal edisi Asia menyorot hal yang sama.

"Kritik kepada Presiden itu hanya melihat gambar luar dan kemudian tak berdasar, informasi tidak akurat, tanpa penelitian langsung di Tanah Air sehingga tak dapat gambaran utuh" ujar Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Kamis, 31/3).


Jurnalis senior ini menyatakan, secara kebijakan pemerintahan SBY-Boediono sudah maksimal berupaya melindungi golongan minoritas dan kelompok minoritas manapun tidak boleh jadi korban kekerasan.

"Secara policy itu jelas sekali posisi Presiden SBY menolak kekerasan. Namun, dalam tanggungjawab lapangan ada aparat disana. Dimana titik masalahnya? Secara policy kita sudah jelas berpihak," tegasnya.
 
Mengenai terbitnya peraturan-peraturan daerah yang melarang Ahmadiyah, Ramadhan menyarankan dunia internasional melihat dalam konteks otonomi daerah agar kritik yang dilancarkan berdasar.

"Yang jadi persoalan kalau Presiden mentolerir kekerasan dalam keputusan politiknya. Itu sangat clear," ucapnya.[ald]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya