Berita

tugu jogja

RUU JOGJA

DPD: Gubernur Utama dan Wagub Utama Tidak Dikenal Konstitusi

RABU, 30 MARET 2011 | 17:49 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. DPD mengusulkan penghapusan penamaan Gubernur Utama dan Wakil Gubernur Utama sebagai lembaga yang terdiri atas Hamengku Buwono dan Paku Alam. DPD juga mengusulkan agar tidak menggunakan nomenklatur Gubernur dan Wakil Gubernur, tetapi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Istimewa Jogjakarta.

Hal itu terungkap saat Komite I DPD menyampaikan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM) terhadap Rancangan Undang-Undang tentang Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Jogjakarta versi Pemerintah, saat rapat kerja dengan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), di Ruangan Komisi II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/3). 

Menurut Komite I DPD, UUD 1945 hanya mengatur Gubernur dan Wakil Gubernur sebagai Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah serta tidak mengatur Gubernur Utama dan Wakil Gubernur Utama.


“Gubernur Utama dan Wakil Gubernur Utama tidak dikenal dalam konstitusi kita,” ujar Ketua Komite I DPD Dani Anwar, di Ruangan Komisi II, Gedung DPR, Rabu (30/3).

Komite I DPD mengusulkan, agar tidak menggunakan Gubernur dan Wakil Gubernur sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah Istimewa Jogjakarta. Maksudnya, menjamin keaslian nomenklatur sesuai penetapan Presiden tanggal 19 Agustus 1945 bahwa Sri Sultan Hamengku Buwono ditetapkan pada “kedudukannya” yang disikapi Sri Sultan Hamengku Buwono melalui amanat tanggal 5 September 1945.

Nomenklatur juga sesuai Pasal 91 huruf b UU 5/1974 bahwa Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Istimewa Jogjakarta yang sekarang adalah Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah menurut UU 5/1974 dengan sebutan Kepala Daerah Istimewa Jogjakarta dan Wakil Kepala Daerah Istimewa Jogjakarta, yang tidak terikat ketentuan masa jabatan, syarat, dan cara pengangkatan bagi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah lainnya.

Bagi Komite I DPD, Pemerintah Daerah Istimewa Jogjakarta adalah Kepala Daerah Istimewa Jogjakarta beserta perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Kepala Daerah Istimewa Jogjakarta adalah unsur penyelenggara Pemerintah Daerah Istimewa Jogjakarta setingkat Gubernur dan berkedudukan sebagai wakil Pemerintah.[ald]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya