Berita

NEGARA GAGAL

Rachmawati Soekarnoputri: Ganti Pemimpin Hanya Salah Satu Alternatif

SELASA, 29 MARET 2011 | 10:56 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Sebelum reformasi pada era 1998 terjadi, krisis multidimensi sudah merasuki Indonesia. Dan ternyata, pergerakan reformasi sendiri salah arah karena agenda reformasi sendiri berjalan di rel liberalisme.

"Saat ini, produk dan kebijakan pemerintah dan DPR-nya neoliberal semua. Saat ini terjadi kegamangan karena ada krisis multi kompleks sejak Orde Baru dan itu tak selesai sampai sekarang," ujar tokoh politik nasional, Rachmawati Soekarnoputri, saat berdialog dengan Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Selasa, 29/3).

Cita-cita proklamasi yang termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila yang intinya menciptakan kehidupan yang adil dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia, menurut putri Bung Karno ini, adalah rel seungguhnya kebijakan pemerintah republik ini. Tapi, pada saat Orde Baru berkuasa cita-cita itu diporakporandakan.


"Lebih parah lagi ketika UUD diamandemen. Sudah, hancurlah. Kita mau bicara apa lagi? Karena krisis multikompleks itu tak selesai pada reformasi ini. Hanya masalah kulitnya saja yang dikupas, tapi jiwa bangsa dikoyak kayak begini dengan amandemen-amandemen," ujar eks Ketua Umum Partai Pelopor ini.

Berkaitan dengan krisis di segala bidang itu , Rachmawati sependapat dengan analisa para akademisi dan pengamat perpolitikan bahwa Indonesia sedang berhadapan langsung dengan ancaman negara gagal.

"Saya sependapat sekali dengan sinyalamen itu karena didukung fakta dan data. Kalau sudah begitu, kita mau bagaimana, solusinya apa, yaitu harus ada political will kembali ke cita-cita proklamasi dulu, jangan bicara macam-macam," tegasya.

Menurutnya, pergantian pemimpin akibat ketidakefektiifan manajemen kepemimpinan hanyalah salah satu alternatif solusi krisis multidimensi.

"Itu hanya jadi salah satu alternatif. Tapi yang terpenting adalah konsep kenegaraan itu yang diperlukan. kalau aktornya tidak mengerti jiwa bangsa ini seperti apa, ya podo wae, sama saja," ujarnya sambil tertawa.[ald]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya