Berita

ilustrasi

Idealnya, Pemerintahan SBY Lebih Berperan di Libya

SELASA, 22 MARET 2011 | 10:44 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Indonesia harus menggunakan pengaruhnya sebagai negara demokrasi berpenduduk Muslim terbesar di dunia bersama dunia Islam, OKI dan negara-negara Timur Tengah di dalam mencari jalan keluar konflik di Libya.

Demikian dikatakan Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Selasa, 22/3). Menurutnya, jelas terjadi pelanggaran internasional di Libya yang dilakukan Amerika Serikat, Inggris dan Perancis. Resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 1973 yang disahkan pada tanggal 17 Maret 2011 harusnya diterapkan secara ketat dan seutuhnya.

"Inti resolusi itu agar tidak ada serangan Khadafi pada pemberontak melalui udara, no fly zone. Tapi mengapa ada serangan rudal tomahawk dari koalisi tiga negara itu yang menewaskan puluhan penduduk sipil. Jelas ada pelanggaran HAM," ujar TB.


Menurutnya, harus ada protes keras dari anggota PBB, termasuk Indonesia terhadap tiga negara di bawah pimpinan Perancis tersebut. Seperti halnya Rusia dan China yang telah mengeluarkan kecaman, Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2011 dan negara Muslim berpengaruh di Timur Tengah dan negara-negara Muslim harus dapat menjembatani penyelesaian konfllik politik Libya. Seruan Menteri Luar Negeri yang menyatakan pentingnya perlindungan penduduk sipil di Libya dan diakhirinya tindak kekerasan menurutnya tidak cukup.

"Indonesia negara demokrasi, penduduk Muslim terbanyak di dunia dan sudah bisa berdemokrasi. Harus lebih berperan dalam situasi genting ini, menjadi jembatan mediasi agar rakyat Libya mendapat haknya menentukan nasib sendiri," tegasnya.

Masih menurut eks Sekretaris Militer Presiden ini, penuntasan sengketa politik dalam negeri Libya bisa dilakukan lewat referendum atau cara demokratis lainnya yang tidak hanya bertujuan mengganti kepemimpinan Khadafi karena Libya masih berdiri sebagai negara yang sah.

"Terserah rakyat Libya mau bagaimana. Tugas yang menjembatani konflik adalah untuk mengeluarkan solusi demokratis di Libya," terangnya.

TB juga berpendapat, ada kepentingan besar di balik serangan Perancis, Inggris dan AS ke Libya yaitu penguasaaan teritorial yang kaya akan minyak bumi.

"Kalau sampai mereka (Sekutu) masuk ke darat, penguasaan asing akan minyak bumi semakin kuat," ucapnya.[ald]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya