ilustrasi pers
ilustrasi pers
RMOL. Media massa sering menjadi instrumen mempromosikan diri bagi pelaku teror. Ada cara agar pers tidak lagi hanya menciptakan kewaspadaan, tapi menebar pesan kemanusiaan.
"Apa yang dilakukan pelaku dalam teror buku bukan secara langsung pada media untuk tunjukkan mereka masih ada," ujar pakar psikologi massa dari Universitas Padjajaran, Zainal Abidin, saat diskusi ""Setelah Bom Buku Terbitlah Isu" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/3).
Zainal melontarkan kritik pada media massa, agar lebih hati-hati dalam pemberitaan aksi teror. Ia meminta kesadaran para jurnalis bahwa media massa telah dimanfaatkan.
Populer
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
UPDATE
Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14
Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33
Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35
Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34