Berita

Jangan Asal Tuduh Kelompok Lama kalau Tidak Mau Dibilang Mengalihkan Isu

SABTU, 19 MARET 2011 | 09:51 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Inti dari tindakan terorisme adalah menciptakan ketakutan dan kegelisahan di tengah masyarakat. Tapi, menyangkut rangkaian teror bom paket beberapa hari belakangan yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya, ada perbedaaan dengan anatomi jaringan terorisme internasional.

"Kita lihat dari anatomi terorisme Al Qaeda dan jaringannya, dari aksi-aksi mereka di WTC, Mesir, Maroko dan Aljazair, bom buku ini sangat beda modus dan bentuknya, begitu pula sasarannya," ujar Direktur Moderate Muslim Society (MMS), Zuhairi Misrawi, dalam diskusi "Setelah Bom Buku Terbitlah Isu" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (19/3).

Menurutnya, Al Qaeda selalu membidik Barat karena ideologi mereka yang anti Barat. Bom belakangan ini aneh kalau dikaitkan Al Qaeda dari sasaran dan bentuknya.


Dia mengingatkan, di Indonesia bertumbuh dua macam ekstrimisme pemikiran dan tindakan. Ekstrimisme tindakan itu misalnya diwakili Jamaah Islamiyah. Lalu ada ekstrimisme pemikiran yang anti Pancasila dan ingin dirikan negara Islam.

Jadi, masih menurut Misrawi, salah besar jika pemerintah hanya fokus pada satu kelompok alias yang disebut pemain lama dalam dunia terorisme di Indonesia sebagai tersangka utama pelaku teror bom belakangan ini.

"Kalau kita jeli, musuh ekstrimis pemikiran adalah konstitusi dan Pancasila oleh karena itu pemerintah jangan lihat satu kelompok saja," tegasnya.

Tapi, intelektual muda Nahdlatul Ulama ini juga memaklumi wacana yang mengatakan teror bom paket belakangan ini sebagai pengalihan isu politik.

"Kalau ada pemikran ini pengalihan isu, jangan disalahkan. Karena teror bom buku ini beda dengan cara JI dan Al Qaeda," jelasnya.[ald]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya