Berita

Politisi Senior Golkar Nasihati Ketua PAN Soal Berpolitik di DPR

SABTU, 12 MARET 2011 | 14:14 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Partai Amanat Nasional termasuk Parpol pendukung pemerintah yang mendesak SBY memberlakukan reward and punishment di dalam Sekretariat Gabungan Pendukung Pemerintahan.

Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto adalah tokoh utama yang mengajukan usul agar SBY lebih tegas. Bahkan, mantan pengamat politik ini telah menyiapkan kontrak baru yang bisa diadopsi Setgab Koalisi, agar kasus pembelotan Partai Golkar dan PKS tidak kembali terulang di sisa waktu pemerintahan SBY-Boediono. Di dalamnya terdapat pemberian hukuman dan penghargaan pada anggota koalisi dan beberapa jenis pertemuan yang melibatkan pimpinan partai dan anggota DPR pada jenjang yang berbeda. Sehingga arus informasi tidak selalu instruktif.

Dalam diskusi bertajuk "Politik Undur-undur" yang diadakan tadi pagi (Sabtu, 12/3) di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Bima menyampaikan lagi pokok pikirannya tersebut. Namun di tempat yang sama, pendapat Bima dibantah Ketua DPP Partai Golkar, Hajriyanto Tohari. Menurut Wakil Ketua MPR ini, politik tidaklah sesederhana yang dipikirkan Bima.
 

 
"Politik harus didalami. Kalau saja Bima di dalam DPR, tidak seperti yang sepenuhnya Ketua PAN. Jadi dia tak alami dilema yang luar biasa panjang. Saya berkali-kali memimpin Pansus DPR, dan itu semua tidak sesimpel Saudara Bima sampaikan," ujarnya.

Pendisiplinan Parpol bukanlah solusi dari kisruh koalisi dan meredam daya kritis para kader partai koalisi di DPR. Menurut tokoh Muhammadiyah ini ada koridor dimana anggota DPR bisa kritis atau tidak. Lagipula, sistem setengah kamar untuk membuat keputusan koalisi yang dibawa ke DPR juga berbahaya dalam era keterbukaan informasi.

"Saudara Bima perlu lebih banyak permenungan," singkatnya.[ald]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya