ilustrasi
ilustrasi
RMOL. Sudah 45 tahun Surat Perintah 11 Maret 1966, atau yang dikenal dengan istilah Supersemar, menjadi misteri sejarah. Di luar misteri gelap dokumen Supersemar, sejarah mencatat bahwa 11 Maret 1966 merupakan titik penting dari sebuah kudeta atau peralihan kekuasaan yang telah direncanakan.
Menurut peniliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Asvi Marwan Adam, proses kudeta sudah dimulai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Soeharto sejak 1 Oktober 1965. Saat itulah Soeharto mulai merontokkan kekuasan Soekarno.
Proses selanjutnya, masih kata Asvi, pada tanggal 15 Desember 1965, Soeharto terbang menggunakan helikopter dari Jakarta ke Istana Cipanas. Saat itu, di Istana Cipanas sedang digelar rapat kabinet yang dipimpin Wakil Perdana Menteri Chairul Saleh untuk membahas nasionalisasi perusahaan Caltex. Soeharto masuk dalam rapat kabinet dan mengatakan bahwa Angkatan Darat (AD) tidak menyetujui nasionalisasi perusahaan tersebut. Padahal Soeharto tidak memiliki kewenangan apapun dalam rapat kabinet tersebut.
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14
Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02
Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53
Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50