Berita

ilustrasi

PASOKAN BBM

Inilah Bukti Lain Pepesan Kosong Pemerintah

KAMIS, 10 MARET 2011 | 15:47 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Kelangkaan BBM yang kerap terjadi dalam masa pemerintahan SBY membuktikan bahwa tidak ada visi dan misi yang jelas tentang ketahanan energi. Padahal syarat utama pertumbuhan ekonomi satu negara adalah ketersediaan energi yang mencukupi

"Selain untuk kebutuhan investasi dan pertumbuhan ekonomi, ketersediaan energi penting untuk menjamin konsumsi rumah tangga masyarakat tetap terjaga. Apalagi, sektor konsumsi memberikan kontribusi hampir sekitar 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto," terang Ketua Presidium Nasional Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Arief Poyuono, kepada Rakyat Merdeka Online, Kamis (10/3).

Arief menyebut infrakstruktur untuk mendistribusi energi juga merupakan unsur sangat penting yang selalu diabaikan oleh pemerintah SBY dan Pertamina sebagai pemasok tunggal BBM dan energi lainnya.


Masih menurutnya, kelangkaan BBM juga disebabkan ketidaktegasan pemerintah SBY dalam mengambil keputusan antara melakukan pembatasan BBM subsidi atau menaikan harga BBM, untuk merespon kenaikan harga minyak dunia. Akibatnya, spekulan dan oknum di Pertamina banyak bermain untuk mencari keuntungan dengan menimbun BBM.

"Jika masih terjadi kelangkaan, dapat dipastikan komitmen investasi baru sekitar 280 miliar dolar AS dari gabungan investasi BUMN, swasta nasional dan asing yang katanya sudah dikantongi pemerintah, akan menjadi pepesan kosong lagi dan SBY akan menyalahkan pemerintah daerah lagi," tukasnya.

Pada Februari, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengakui bahwa pemerintah sudah mengantongi komitmen investasi baru sekitar 280 miliar dolar AS dari BUMN, swasta nasional dan asing untuk mendukung program Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (P3EI) 2011-2025. Menurut dia, komitmen investasi sebesar itu untuk kegiatan selama empat tahun ke depan.[ald]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya