suhardi/ist
suhardi/ist
RMOL. Tadinya, pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Selasa, 1/3) tentang evaluasi koalisi dipastikan melahirkan wajah baru Sekretariat Gabungan Koalisi. Setelah sepekan dinanti, pidato panjang lebar SBY malah anti klimaks. Golkar sudah bisa dipastikan tetap nongkrong di dalam koalisi. Sementara PKS masih digantung, walau sinyal kuat menyatakan partai dakwah itu akan tetap aman di kabinet.
Di luar koalisi, Partai Gerindra yang dijagokan bakal mengisi salah satu kursi kosong koalisi yang ditinggalkan Golkar ataupun PKS, lama kelamaan jadi faktor yang tidak diperhitungkan lagi. Padahal, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sudah secara terbuka menyodorkan syarat pada SBY untuk bisa bersama di Setgab dan kabinet. Dari mulai perubahan angka parliamentary threshold, sampai kursi empuk kabinet jadi prasyarat. Bahkan, sebelumnya penolakan Gerindra terhadap angket pajak di DPR jadi bukti bahwa partai kepala Garuda siap menyeberang jadi pembela pemerintah.
Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi, yang dijagokan mengisi kursi Menteri Pertanian, membantah jika partainya disebut gundah gulana menanti kepastian dari Yudhoyono. Ia menegaskan, lebih penting bagi Gerindra untuk menggalang kekuatan menghadapi Pemilu 2014.
Populer
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29
UPDATE
Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32
Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12
Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58
Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39
Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14
Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52
Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30
Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14
Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55
Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30