Berita

KONTRAS TOLAK GERINDRA

Desmon Mahesa: Tanya Usman Hamid Apa Saja yang Sudah Dia Lakukan!

SABTU, 05 MARET 2011 | 15:07 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Para aktivis HAM diwakili oleh Ketua Badan Pengurus Kontras Usman Hamid keberatan dengan rencana Gerindra masuk koalisi pemerintah. Mereka khawatir penegakan hukum bagi pelanggar HAM bakal terganjal. Ini terkait rekam jejak pemimpin Gerindra, Prabowo Subianto, terganjal kasus pelanggaran HAM di tahun 1997-1998.

Anggota Fraksi Gerindra di DPR, Desmon Mahesa, ketika diminta tanggapannya mengenai penolakan itu malah mempertanyakan balik Usman Hamid dan Kontras.

"Tanya saja Hamid, prestasi apa yang dilakukan Kontras untuk mencari orang hilang? Apa yang dilakukan Kontras? Mereka cari popularitas saja," ujar Desmon kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Sabtu, 5/3).


Bukan hanya mencari popularitas, Kontras, menurutnya, juga telah memelintir isu HAM menjadi kepentingan politik.

"Usman Hamid tidak memberi kontribusi apa-apa. Mereka cuma kanalisasi isu untuk mengganjal seseorang, yang ingin berlaku lebih baik bagi negaranya," ucapnya.

Jika Usman Hamid dan Kontras serius ingin menuntaskan kasus pelanggaran HAM dan penculikan aktivis di tahun 1997-1998, maka Kontras seharusnya menujukkan teguran dan kritiknya pada SBY sebagai penguasa saat ini. Desmond mengingatkan, sudah ada rekomendasi DPR, yang mendesak pemerintah menuntaskan kasus-kasus HAM di masa lalu terutama menjelang reformasi 98.

Lagipula, kasus penculikan dan pelanggaran HAM bukanlah urusan personal, tetapi institusi TNI yang dulu bernama ABRI, yang seharusnya memberikan klarifikasi. Dan jika dalam langkah hukum untuk mencari penanggungjawab kasus-kasus HAM itu, Prabowo Subianto terlibat, maka Gerindra tidak akan mempermasalahkannya.

"Kontras jangan pakai jurus mabuk. Hari ini, maaf saja, di mata saya sebagai eks korban penculikan, Kontras cuma mempolitisasi, agar seolah eksis dalam pengusutan kasus HAM dengan mengganjal orang-orang yang ingin berlaku lebih baik," tegasnya.[ald]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya