Berita

SBY, Sudahi Saja Pemerintahan Gangster Mafia!

SABTU, 05 MARET 2011 | 09:37 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Sudah satu tahun lebih pemerintahan SBY-Boediono berjalan, tapi tidak ada kemajuan serta peningkatan kesejahteraan bagi rakyat, malah kehidupan rakyat semakin tidak menentu, terutama kaum buruh dan petani.

Dalam masa pemerintahan SBY juga inflasi makin meningkat dan daya beli masyarakat menurun. Kenaikan harga-harga bahan pokok seperti beras, gula, minyak sayur dan cabe untuk kebutuhan sehari-hari, dan kegagalan panen dan bencana alam akibat climate change disertai kenaikan tarif dasar listrik dan rencana kenaikan BBM atau pembatasan BBM bersubsidi. Tidak lupa, kerukunan keagamaan yang mulai retak .

Menurut Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Satya Wijayantara selama SBY-Boediono selalu disibukan oleh masalah politik dan tekan menekan antara DPR dan pemerintah, serta tukar menukar kepentingan antar partai politik yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan, semua persoalan yang tidak ada kaitannya dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat itu tidak bakal selesai.


"Semua ini akibat pemerintahan SBY-Boediono seperti pemerintahan gangster-gangster mafia, hanya memikirkan anggota anggota gengnya dan elite-elit mafia saja untuk berbagi daerah kekuasaan, tanpa memikirkan kehidupan rmasyarakat yang makin susah dalam memenuhi kehidupannya sehari-hari," tegasnya dalam pernyataan kepada Rakyat Merdeka Online, Sabtu (5/3).

Karena itu, di sisa pemerintahannya sebaiknya SBY segera mengambil langkah yang berani dan tepat untuk segera melakukan reshuffle kabinet, tanpa berdasarkan koalisi partai dan harus berdasarkan kemampuan dari personel-personel yang akan ditempatkan di kabinetnya. Hal ini penting agar tujuan terbentuknya pemerintahan hasil Pemilu dan negara semata mata untuk menyejahterakan kehidupan rakyatnya.

Pengamat politik LIPI, Siti Zuhro, meminta Presiden Yudhoyono tidak ragu melakukan terobosan melepaskan diri dari sanderaan politik partai-partai politik koalisinya sendiri.

"Kalau saya jadi SBY, sudah saaatnya lakukan terobosan yang tidak bergantung lagi pada partai non-Demokrat karena dukungan partai non-Demokrat itu tidak menjamin kabinet efektif dan produktif," kata Siti Zuhro, beberapa waktu lalu.[ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya