Berita

suhardi/ist

RESHUFFLE KIB II

Calon Menteri Pertanian Ungkap Syarat untuk SBY

JUMAT, 04 MARET 2011 | 13:14 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Partai Gerindra mengaku belum mendapat sinyal dari Presiden SBY menyangkut kemungkinan masuk dalam format baru kabinet baru SBY-Boediono.

"Saya belum pernah mendapat berita resmi semacam itu dan saya sekarang tetap saja konsentrasi pada isu parliamentary threshold dan training kader dan siapkan 2014, agar lebih siap untuk Pileg dan Pilpres," kata Ketua Umum Partai Gerindra, Suhardi, kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Jumat, 4/3).

Menurutnya, isu Gerindra masuk kabinet dan koalisi walaupun terdengar kuat, tapi belum jelas kebenarannya dan tidak perlu ditanggapi terlalu reaktif. Ia juga enggan mengomentari isu dirinya menjadi calon Menteri Pertanian menggantikan Suswono dari PKS.


"Saya lebih perhatian pada pekerjaan sehari-hari saya, yang butuh konsentrasi tinggi," ujarnya.

Gerindra saat ini masih berharap, anggota koalisi pemerintah bisa selesaikan urusan rumah tangganya dengan baik. Meski demikian, secara tersirat Suhardi terkesan sangat siap masuk kabinet. Secara gamblang ia sebutkan beberapa syarat untuk SBY agar Gerindra mau jadi bagian pemerintahan.

"Kalau Gerindra masuk Istana tentu 8 program aksi Gerindra, yang belum tentu cocok di pemerintah, bisa dijalankan. Pemerintah harus sadari kesalahan program kemarin dan benahi kabinet yang jauh lebih profesional dan mendekati ekonomi kerakyatan," tegasnya.

Suhardi memang pakar di bidang pertanian dan kehutanan. Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada ini mengatakan, Gerindra punya program kerakyatan yang jauh lebih baik dan tidak mengutamakan impor pangan.

"Malaysia begitu maju dan kita ketinggalan di bidang pangan. Ini benar-benar salah. Pertanian dan kehutanan sangat sedikit mendapat anggaran, transportasinya tidak efisien, dan pangan lokal ditinggalkan, saya sangat sedih," ungkapnya.

Namun ketika ditanya apakah sudah mengkomunikasikan syarat-syarat dan deretan program Gerindra kepada SBY, Suhardi mengelak.

"Belum ada ya," pungkasnya sambil tertawa.[ald]

Populer

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya