Berita

ilustrasi

Detasemen Anti Anarkis Jangan Jadi Bumerang Polisi

SELASA, 01 MARET 2011 | 19:16 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Merespons maraknya konflik horinsontal, Mabes Polri membentuk Datasemen Anti Anarkis yang rencananya akan diisi oleh anggota Brigade Mobile (Brimob) dan Satuan Pengamanan Kota (Samapta).

Tapi diharapkan, langkah Polri menekan berbagai aksi kekerasan dan kerusuhan atas nama agama bukanlah dengan pendekatan represif.  Sebenarnya Polri cukup mengoptimalkan peran perbantuan dan pelibatan berbagai satuan tanpa perlu membentuk datasemen baru.

“Selain menghabiskan anggaran, kalau Datasemen ini tidak terintegrasi dalam institusi Kepolisian di tingkat Polda, Polres, dan Polsek, justru akan melemahkan kinerja institusi di tingkat bawahnya,” ujar Ketua Setara Institute, Hendardi, dalam pernyataan yang diterima Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Selasa, 1/3).


Dari berbagai pemantauan atas kasus-kasus kekerasan, Setara Institute berpandangan, peningkatan kinerja Kepolisian yang utama adalah mendeteksi sejak dini berbagai potensi kerusuhan dan kekerasan. Di sini Polri membutuhkan social conflict early warning system (sistem peringatan dini konflik sosial) yang efektif untuk mencegah kekerasan dan kerusuhan itu terjadi.

"Peta radikalisme agama di tengah masyarakat, yang selama ini diduga kuat sebagai salah satu pemicu kekerasan - juga menjadi kebutuhan bagi Polri," jelas Hendardi.

Kalaupun Datasemen ini menjadi pilihan Polri, maka Polri harus memberlakukan standar yang ketat dan mengacu pada prinsip-prinsip hak asasi manusia dalam penanganan kekerasan dan kerusuhan. Dan, yang terutama harus dilakukan Polri adalah peningkatan pengetahuan dan perspektif aparat Kepolisian tentang hak-hak konstitusional warga negara, prinsip kebebasan beragama dan berkeyakinan, penegakan hukum atas berbagai kasus, peningkatan kapasitas intelijen.[ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya