Berita

Oentarto Sindung/IST

KASUS DAMKAR

Pengacara Oentarto Kecewa Proses Hukum Lamban

MINGGU, 27 FEBRUARI 2011 | 10:47 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Satu sisi informasi tentang pembebasan bersyarat Terpidana korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran (Damkar) Oentarto Sindung Muwardi yang sudah diterima tim kuasa hukum sejak beberapa hari lalu merupakan kabar baik. Namun, di sisi lain cukup melelahkan dan mengecewakan.

"Pak Oentarto sudah sedemikian lelah dalam kasus ini, setiap kepala daerah yang dimintai pertanggung jawabannya, Pak Oentarto dilibatkan sebagai saksi dan kami hanya menuggu ujungnya. Oentarto sendiri merasa kecewa begitu lambannya penanganan terhadap hari sabarno," demikian ujar pengacara Oentarto, Firman Wijaya kepada wartawan di Rutan Cipinang, Jakarta Timur beberapa saat lalu (Minggu, 27/2).

Di satu sisi ini kata Firman, akan menjadi problem hukum selain problem keadilan bagi Oentarto. Karena dengan penetapan hari sabarno sebagai tersangka ini terdapat kerancuan hukum. bagaimana mungkin seorang pimpinan tertinggi intansi tapi pada sisi lain orang yang diperintah juga jadi tersangka padahal di dalam hukum pidana orang yang menjalankan perintah atasan tidak bisa dipidana.


"Dalam Pasal 51, 50 KUHAP kalau menjalankan perintah atasan maka tidak bisa dipidanakan. Kita heran kenapa proses penanganan kasus ini sampai menimbulkan penerapan hukum yang kurang tepat disamping problem keadilan tadi," ujarnya.

Jelas ini masih kata Firman, dikeluhkan oleh semua terdakwa (diantaranya: Ismed abdullah (mantan Gubernur Kepri, mantan Gubernur Jawa Barat Dani Setiawan, Walikota Medan Abdilah Ramli), kenapa KPK memberikan previlege terhadap Hari Sabarno, sementara yang lain sudah jadi terdakwa, jadi kurang seimbang. Semestinya ketika Oentarto jadi terpidana maka Hari Sabarno sudah jadi terdakwa.[ono]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya