Berita

Jangan Ganggu Kedamaian di Lelilef!

JUMAT, 25 FEBRUARI 2011 | 14:10 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Adalah pembohongan publik jika ada sekelompok orang yang menyatakan telah terjadi praktek mafia tanah di Desa Lelilef Sawai dan Lelilef Woebulen.

Hal itu ditegaskan Kepala Desa Lelilef Sawai, Arnol M, saat menyambangi ruang redaksi Rakyat Merdeka Online (Jumat 25/2), bersama sejumlah tokoh masyarakat Lelief Sawai dan Lelilef Woebulen, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara. Arnol dan warga masyarakat membantah berita yang menyatakan bahwa pembebasan tanah mereka yang akan digunakan untuk usaha pertambangan nikel oleh PT Weda Bay Nickel bermasalah. Padahal, pembebasan lahan dilakukan secara transparan dan sesuai aturan hukum dan UU.

"Hubungan PT Weda Bay dan masyarakat sangat baik. Walaupun belum melakukan pembangunan pabrik, perusahaan sudah memberikan kontribusi yang sangat besar bagi masyarakat di bidang pendidikan, keagamaan dan 80 persen warga dua desa ini diangkat menjadi karyawan di perusahaan tersebut," ungkapnya.


Pada kesempatan sama, Kepala Desa Lelilef Woebulen, Arif Djaim, menuding mafia-mafia tanah dari Jakarta yang menyebarkan isu miring. Tujuannya, mengganggu keharmonisan warga Halmahera Tengah. Bahkan, bukan tidak mungkin ada agenda besar untuk membenturkan antar masyarakat yang selama ini hidup rukun walaupun beda keyakinan.

"Pada saat konflik di Maluku dulu, dua warga desa ini sama sekali tidak terlibat konflik. Sekarang kami khawatir ada orang-orang dari Jakarta yang ingin memicu konflik di tanah Halmahera melalui isu lahan ini," kata Arif.[ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya