Berita

Warga Halmahera Tengah Tunjuk Hidung Mafia Tanah dari Jakarta

JUMAT, 25 FEBRUARI 2011 | 13:54 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Warga Lelief Sawai dan Lelilef Woebulen, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, membantah kabar yang menyatakan bahwa pembebasan tanah yang akan digunakan untuk usaha pertambangan nikel di wilayah mereka bermasalah.

"Ada mafia tanah dari Jakarta yang mencoba menebarkan keresahan dan mengobok-obok masyarakat Halmahera," kata Kepala Desa Lelilef Sawai, Arnol M, saat menyambangi ruang redaksi Rakyat Merdeka Online (Jumat 25/2), bersama sejumlah tokoh masyarakat dua desa.

Awal Februari (Jumat, 4/2), lima orang yang mengaku perwakilan warga dua desa datang ke Jakarta melaporkan kasus pembebasan tanah seluas 214 hektar yang akan digunakan untuk usaha pertambangan nikel oleh PT Weda Bay Nicke. Kelimanya adalah Hemenus Takuling, Ferry Johan Mainassy, Christofel Arraben, Steven Daam, dan Fredy Bunga. Mereka mendatangi Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum, Komnas HAM, dan Komisi IV DPR. Menurut mereka, hingga kini warga belum menerima ganti rugi lahan yang sekarang sudah digunakan untuk kegiatan pertambangan nikel.


Namun, Kepala Desa Lelilef Sawai, Arnol M menegaskan, berdasarkan registrasi penduduk dan data faktual, Ferry Johan Mainassy yang mengaku sebagai jurubicara warga bukanlah masyarakat asli Lelilef Sawai. Selain itu, Freddy Bunga  dan Herenimus Takuling tidak memiliki lahan pada lokasi yang akan dibebaskan.

"Dan apa yang disampaikannya tidak benar. Saat ini semua proses pembebasan lahan tinggal menunggu realisasi pembayaran tanah. Kini proses menunggu ijin konversi agar bisa dibangun pabrik. Jadi, saat ini PT Weda Bay belum melakukan pembangunan infrastruktur di lahan kami karena belum kantongi surat konversi hutan," tegas Arnol.[ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya