Berita

ilustrasi

Dipo Lebih Mirip Mantan Pejabat Orba daripada Mantan Aktivis

SELASA, 22 FEBRUARI 2011 | 18:09 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Sekretaris Kabinet, Dipo Alam, bagaikan kacang lupa kulit. Sebutan itu pantas untuk Dipo karena instruksinya memboikot media massa. Mantan aktivis mahasiswa era 70-an dan Ketua Dewan Mahasiswa itu lupa, keberadaannya di lingkaran Istana adalah buah dari reformasi dan kemerdekaan pers.

"Ucapan Dipo itu lebih seperti ucapan mantan pejabat Orde Baru daripada seorang mantan aktivis mahasiswa," ujar tokoh gerakan reformasi 1998, Ahmad Kasino, kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Selasa, 22/2).

Menurut Kasino, perkataan Dipo sekaligus menandakan bahwa rezim SBY-Boediono anti kritik. Karena belakangan ini, kritik dari komponen tokoh agama, intelektual, seniman budayawan, pemuda dan mahasiswa yang mendapat porsi besar pemberitaan media massa.


"Menurut saya Dipo Alam disuruh SBY, karena kalau tidak pasti dia sudah dipecat. Ini taktik Istana, Dipo Alam menjadi perangkat keras untuk membungkam tokoh kritis dan media. Kalau media dibungkam maka pemerintah akan lebih brutal lagi untuk membohongi rakyat," ucapnya.

Seperti diketahui, Dipo juga pernah menyerang tokoh lintas agama sebagai "gagak hitam pemakan bangkai tapi berbulu merpati putih". Ia menyebut kritik tokoh agama pada pemerintah adalah bungkus politik praktis atas nama gerakan moral dan agama.[ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Pakar Tawarkan Framework Komunikasi Pemerintah soal Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:32

Gotong Royong Perbaiki Jembatan

Kamis, 25 Desember 2025 | 05:12

UU Perampasan Aset jadi Formula Penghitungan Kerugian Ekologis

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:58

Peresmian KRI Prabu Siliwangi-321 Wujudkan Modernisasi Alutsista

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:39

IPB University Gandeng Musim Mas Lakukan Perbaikan Infrastruktur

Kamis, 25 Desember 2025 | 04:14

Merger Energi Fusi Perusahaan Donald Trump Libatkan Investor NIHI Rote

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:52

Sidang Parlemen Turki Ricuh saat Bahas Anggaran Negara

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:30

Tunjuk Uang Sitaan

Kamis, 25 Desember 2025 | 03:14

Ini Pesan SBY Buat Pemerintah soal Rehabilitasi Daerah Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:55

Meneguhkan Kembali Jati Diri Prajurit Penjaga Ibukota

Kamis, 25 Desember 2025 | 02:30

Selengkapnya