Berita

ilustrasi/ist

KPK: Audit Forensik Tidak Harus Dilakukan BPK

KAMIS, 17 FEBRUARI 2011 | 19:35 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Audit forensik kasus dana talangan alias bail out Bank Century bisa dilakukan oleh semua lembaga auditor keuangan, baik milik pemerintah, dalam hal ini BPK, maupun oleh lembaga akuntan publik. Sebab keduanya sama, hasil auditnya bisa digunakan sebagai bukti hukum di dalam persidangan.

"Semua bisa melakukan itu tergantung otoritas maunya pakai yang mana. Apakah cukup dengan BPK atau umpanyanya perlu ditenderkan kepada akuntan publik, itu semua pilihan silahkan saja," jelas wakil ketua KPK, Haryono Umar, kepada wartawan di gedung KPK, Jakarta, (17/2).

Meski begitu Haryono mengingatkan sebaiknya audit forensik terhadap kasus yang diduga melibatkan mantan menteri kuangan Sri Mulyani dan wakil presiden Boediono itu dilakukan oleh auditor yang benar-benar independen.


Independen itu, jelas Haryono, ada dua macam. Ada yang independent in fact dan independet in appreance (independen tampak di permukaan saja).

Sebelumnya diberitakan, KPK tidak memiliki kewenangan untuk melakukan audit forensik. Yang berhak melakukan itu adalah BPK. Kalau mengacu kepada hasil audit investigatif BPK yang selama ini sudah diterima KPK, belum ditemukan indikasi tindak pidana korupsi dalam Centurygate. Sementara kalangan menilai, audit forensik sebetulnya tidak dibutuhkan, mengingat anatomi megaskandal dana talangan Bank Century ini sudah cukup jelas. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya