Berita

Pemda Terlibat dalam Konflik Masyarakat

SENIN, 14 FEBRUARI 2011 | 12:48 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Kerusuhan-kerusuhan bermotif agama memang tak lepas dari persoalan di antara aparat intelijen sendiri. Tetapi, ada problem krusial lain yaitu tugas pembinaan teritorial yang dimandatkan pada Pemerintah Daerah tidak berjalan.

"Aparat intelijen itu ada dimana saja? Pertama di militer paling bawah, kita sebut saja Kasi Intel di tingkat Kodim, Korem sampai Kodam. Kemudian  para intelijen di tingkat Polres sampai Polda," jelas Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin, kepada Rakyat Merdeka Online, Senin (14/2).

Pada era Orde Baru, ada intelijen khusus untuk ketertiban masyarakat yang ditangani polisi. Lalu ada tugas intelijen yang ditangani TNI yang saat itu sangat superior. Yang ditanganinya mulai dari perkelahian warga sampai dengan makar. TNI bisa memasuki wilayah masyarakat untuk tidak saja mencegah radikalisme atau kerusuhan tetapi juga melakukan penyadaran atau pembinaan masyarakat.


Menurut purnawirawan Mayjen TNI ini, sisi negatif kewenangan intelijen yang demikian, demokrasi tidak berjalan karena gerakan demokrasi tiarap semua. Dan sisi positifnya kegiatan teroris tidak berani muncul, perkelahian antar kampung tidak ada dan radikalisme tidak hidup.

"Pada era reformasi, siapa yang melaksanakan tugas pembinaan masyarakat  atau pembinaan teritorial? Misalnya, ada yang mau radikal, bukan cegah saja tapi menyadarkan.  Sekarang harusnya ada di pemerintah daerah. Tugas pembinaan wilayah itu sudah diserahkan pada pemerintah daerah, Camat, Pamong, Bupati dan itu menurut UU pembinaan wilayah tugasnya di Pemda," tegasnya.[ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya