Berita

MALAM SEJUTA LIDI

Negara yang Rapuh dari Centurygate Sampai Cikeusik

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 | 20:42 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Negara tidak hadir ketika anggota Jemaat Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten, diserang oleh kelompok yang tidak dikenal di siang bolong. Juga ketika tiga gereja di Temanggung, Jawa Tengah, kelompok tak dikenal, pun di siang bolong.

“Ini fakta tidak terbantahkan bahwa negara kian rapuh dan tak berdaya menghadapi berbagai masalah,” tulis Forum Bhinneka Tunggal Ika, yang Minggu malam ini (13/2) menggelar aksi sejuta lidi di Bundaran HI.

Forum Bhinneka Tunggal Ika terdiri dari sejumlah kelompok dan organisasi, yakni Srikandi Demokrasi Indonesia, Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika, PB PMII, PP PMKRI, DPP IMM, SMI, PBHI, PBHI Jakarta, Setara Institut, LBH Jakarta, Repdem, Kontras, FPPHR, PPI, Kompak Ciputat, Perempuan Untuk Cinta Damai, Unas, KBRD, Himabudi, KMHDI, GMKI, JIRA, Pergerakan Indonesia, Balai Kebngsaan, Petisi 25, dan GMNI.

Menurut Forum Bhinneka Tunggal Ika, tanda-tanda kerapuhan negara sudah terlihat sejak beberapa waktu lalu. Misalnya dalam megaskandal dana talangan Bank Century senilai Rp 6,7 triliun, dalam kasus mafia pajak yang melibatkan Gayus HP Tambunan, juga dalam kasus cek pelawat dan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior BI. Kerapuhan negara juga terlihat dari ketidakmampuan dalam mengungkap kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir.

Di sektor ekonomi, masih tulis Forum Bhinneka, rezim yang genit ini memaksa Indonesia berkompetensi di kancah pasar bebas tanpa membarenginya dengan persiapan berupa penguatan ekonomi nasional. Negara jelas tidak mempersiapkan perangkat untuk membela hak ekonomi rakyat, baik dari segi modal maupun regulasi. Pun negara tidak peduli memproteksi hak buruh dan cenderung memanjakan kepentingan pemilik modal.

“Kemiskinan, pengangguran, korupsi dan penzaliman terhadap kaum buruh serta kasus-kasus kekerasan berbasis agama menjadi fenomena rutin dari perjalanan rezim SBY-Boediono,” demikian Forum Bhinneka Tunggal Ika. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya