Berita

ilustrasi/ist

Penilaian Resmi Komnas HAM, Kasus Cikeusik Direkayasa

MINGGU, 13 FEBRUARI 2011 | 17:38 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Hari Minggu lalu (6/2) masyarakat Indonesia dikejutkan oleh penyerangan yang dilakukan sekelompok massa terhadap anggota Jemaat Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Tiga anggota Jemaat Ahmadiyah tewas dalam serangan itu. Sementara belasan lainnya menderita luka-luka.

Kejadian ini menambah panjang daftar serangan terhadap anggota Jemaat Ahmadiyah di banyak tempat di Indonesia. Menurut Komnas Perempuan, dalam tiga tahun terakhir, antara 2008 hingga 2010, telah terjadi 342 kali penyerangan terhadap anggota atau properti milik Jemaat Ahmadiyah.

Dari semua kasus penyerangan, kasus di Cikeusik ini adalah yang paling besar dan paling sadis. Masyarakat bisa melihat dengan jelas bagaimana penyerang tidak hanya merusak properti, melainkan juga membantai anggota Jemaat Ahmadiyah hingga tewas.

Menurut penelitian yang dilakukan Komnas HAM, peristiwa di Cikeusik tidak terjadi secara tiba-tiba. Melainkan direkayasa.

“Kasus Cikeusik bukan accindental, tetapi by design. Aparat keamanan di lapangan telah mengetahui rencana penyerangan itu dua hari sebelum kejadian,” ujar Wakil Ketua Komnas HAM Ridha Saleh ketika berbicara pada diskusi yang digelar di Doekoen Caffee, Pancoran, Jakarta Selatan (Minggu siang, 13/3).

Kasus ini berawal pada tanggal 29 Januari. Ketika itu anggota Jemaat Ahmadiyah di Cikeusik mendapatkan teror yang mengatakan bahwa akan ada penyerangan. Teror melalui SMS ini pun disebarkan kepada anggota Jemaat Ahmadiyah lainnya.

Pada tanggal 4 Februari, anggota Jemaat Ahmadiyah kembali mendapatkan teror. Kali ini disebutkan dalam SMS teror itu bahwa serangan akan dilakukan antara tanggal 5 atau 6 Februari. Tiga anggota Jemaat Ahmadiyah yang masih berada di Cikeusik menghubungi teman-teman mereka yang ada di luar Cikeusik. Pada malam hari tanggal 5 Februari, sebanyak 17 anggota Jemaat Ahmadiyah berangkat dari Jakarta menuju Cikeusik.

Mereka tiba sekitar pukul 08.00 WIB dan sempat berdialog dengan polisi pada pukul 09.00 WIB. Sekitar 45 menit kemudian, kelompok penyerang yang datang dari luar Cikeusik tiba dan langsung melakukan serangan. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya