Berita

Kadin

Bisnis

Kadin Takut Domino Effect Krisis Di Mesir

Harga Minyak Dunia Naik, APBN Terancam
MINGGU, 06 FEBRUARI 2011 | 03:54 WIB

RMOL.Pengusaha mulai mencemaskan imbas krisis politik di Mesir. Kekacauan politik di negara tersebut dikhawatirkan menimbulkan efek domino (domino effect) terhadap harga minyak dunia. Kini, harga emas hitam tersebut sudah di atas 100 dolar AS per barel.

Konflik yang terjadi di Mesir secara otomatis mendatangkan efek gejolak keamanan yang pada akhirnya menyebar. Dimanapun, konflik selalu berdampak negatif terhadap dunia usaha.

Menurut Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo Bambang Sulisto, konflik di Mesir bisa saja ber­pengaruh terhadap ekonomi du­nia.

“Kita khawatirkan bisa terjadi domino effect. Kalau situasi di Mesir terus bergejolak, bisa saja berdampak pada negara lain. Pastilah ada dampak dari segi ekonomi. Ada juga pengusaha yang sudah merasakan dampak perdagangan dengan Mesir. Se­jauh ini saya belum melihat kon­flik Mesir mengganggu iklim usaha,” jelas Bambang di Jakarta akhir pekan lalu.

Dia mengatakan, Indonesia me­rupakan salah satu negara yang melakukan ekspor ke Mesir. Indonesia membeli kapas dari Mesir. Namun, pengaruhnya saat ini belum terlalu besar. Saat ini, semua pihak tengah menunggu agar situasi di Mesir bisa kembali normal dan kondusif secepatnya. “Sejauh ini, saya belum meneri­ma keluhan dari anggota Kadin terkait konflik di Mesir yang mengganggu usaha,” imbuhnya.

Pengusaha muda Sandiaga Uno menambahkan, setiap kon­flik selalu berdampak negatif bagi dunia usaha. Menurutnya, Indonesia juga pernah me­ng­alami peristiwa sama se­perti Mesir ketika tahun 1998.

Kata Sandi, kondisi ini mem­bu­at Indonesia berhasil melewati masa krisis itu dan bisa meng­ambil pelajaran. Sehingga konflik tersebut tidak akan ber­pengaruh negatif terhadap dunia usaha di Indonesia.

“Kita juga pernah mengalami situasi yang sama dengan Mesir pada 1998 dan jangan sampai terulang lagi. Kini, sistem kita sudah jalan dan terbuka. Mes­kipun konflik selalu ber­dampak negatif terhadap dunia usaha, namun karena sistem kita sudah berjalan dengan baik, maka saya yakin dunia usaha kita tidak akan terganggu,” ujar penggagas Indo­nesia Setara itu kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.

Presiden Direktur PT Trimegah Sekuritas Tbk Omar S. Anwar mengatakan, posisi Mesir sangat penting dalam industri perminya­kan dunia. “Ada potensi risiko dan ketidak­pastian tinggi di dae­rah itu yang bisa meningkatkan harga mi­nyak,” ujar Omar.

Menurut Omar, bukan hanya sebagai salah satu produsen pen­ting, gejolak di negara itu mem­buat jalur perdagangan minyak antara Timur Tengah dan Eropa terganggu. Maklum, wilayah Mesir mengapit Terusan Suez yang merupakan jalur utama transportasi minyak men­tah dari Teluk Arab.

Seperti diketahui, kontrak utama New York, minyak mentah jenis <I>light sweet pengiriman Ma­ret, naik  37 sen dolar AS ke posisi 89,71 dolar AS per barel pada per­dagangan Jumat pagi (4/2) waktu setempat. Sedangkan jenis brent naik 18 sen dolar AS men­jadi  99,60 dolar AS per barel.

Omar mengatakan, ketidakpas­tian politik di kawasan tersebut memberikan sentimen negatif ke pasar. Risiko yang meningkat mem­buat biaya asuransi mening­kat, terutama adanya kekhawa­tiran jika Terusan Suez ditutup. Indonesia jelas terpengaruh ka­rena impor minyak juga besar. Terkereknya harga minyak akan merembet pada naiknya harga bahan kebutuhan pokok.

“Aki­bat­nya, inflasi akan me­ningkat. Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) akan membeng­kak untuk membiayai subsidi bahan bakar,” ujar Omar. [RM]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya