Kadin
Kadin
RMOL.Pengusaha mulai mencemaskan imbas krisis politik di Mesir. Kekacauan politik di negara tersebut dikhawatirkan menimbulkan efek domino (domino effect) terhadap harga minyak dunia. Kini, harga emas hitam tersebut sudah di atas 100 dolar AS per barel.
Konflik yang terjadi di Mesir secara otomatis mendatangkan efek gejolak keamanan yang pada akhirnya menyebar. Dimanapun, konflik selalu berdampak negatif terhadap dunia usaha.
Menurut Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo Bambang Sulisto, konflik di Mesir bisa saja berÂpengaruh terhadap ekonomi duÂnia.
“Kita khawatirkan bisa terjadi domino effect. Kalau situasi di Mesir terus bergejolak, bisa saja berdampak pada negara lain. Pastilah ada dampak dari segi ekonomi. Ada juga pengusaha yang sudah merasakan dampak perdagangan dengan Mesir. SeÂjauh ini saya belum melihat konÂflik Mesir mengganggu iklim usaha,†jelas Bambang di Jakarta akhir pekan lalu.
Dia mengatakan, Indonesia meÂrupakan salah satu negara yang melakukan ekspor ke Mesir. Indonesia membeli kapas dari Mesir. Namun, pengaruhnya saat ini belum terlalu besar. Saat ini, semua pihak tengah menunggu agar situasi di Mesir bisa kembali normal dan kondusif secepatnya. “Sejauh ini, saya belum meneriÂma keluhan dari anggota Kadin terkait konflik di Mesir yang mengganggu usaha,†imbuhnya.
Pengusaha muda Sandiaga Uno menambahkan, setiap konÂflik selalu berdampak negatif bagi dunia usaha. Menurutnya, Indonesia juga pernah meÂngÂalami peristiwa sama seÂperti Mesir ketika tahun 1998.
Kata Sandi, kondisi ini memÂbuÂat Indonesia berhasil melewati masa krisis itu dan bisa mengÂambil pelajaran. Sehingga konflik tersebut tidak akan berÂpengaruh negatif terhadap dunia usaha di Indonesia.
“Kita juga pernah mengalami situasi yang sama dengan Mesir pada 1998 dan jangan sampai terulang lagi. Kini, sistem kita sudah jalan dan terbuka. MesÂkipun konflik selalu berÂdampak negatif terhadap dunia usaha, namun karena sistem kita sudah berjalan dengan baik, maka saya yakin dunia usaha kita tidak akan terganggu,†ujar penggagas IndoÂnesia Setara itu kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.
Presiden Direktur PT Trimegah Sekuritas Tbk Omar S. Anwar mengatakan, posisi Mesir sangat penting dalam industri perminyaÂkan dunia. “Ada potensi risiko dan ketidakÂpastian tinggi di daeÂrah itu yang bisa meningkatkan harga miÂnyak,†ujar Omar.
Menurut Omar, bukan hanya sebagai salah satu produsen penÂting, gejolak di negara itu memÂbuat jalur perdagangan minyak antara Timur Tengah dan Eropa terganggu. Maklum, wilayah Mesir mengapit Terusan Suez yang merupakan jalur utama transportasi minyak menÂtah dari Teluk Arab.
Seperti diketahui, kontrak utama New York, minyak mentah jenis <I>light sweet pengiriman MaÂret, naik 37 sen dolar AS ke posisi 89,71 dolar AS per barel pada perÂdagangan Jumat pagi (4/2) waktu setempat. Sedangkan jenis brent naik 18 sen dolar AS menÂjadi 99,60 dolar AS per barel.
Omar mengatakan, ketidakpasÂtian politik di kawasan tersebut memberikan sentimen negatif ke pasar. Risiko yang meningkat memÂbuat biaya asuransi meningÂkat, terutama adanya kekhawaÂtiran jika Terusan Suez ditutup. Indonesia jelas terpengaruh kaÂrena impor minyak juga besar. Terkereknya harga minyak akan merembet pada naiknya harga bahan kebutuhan pokok.
“AkiÂbatÂnya, inflasi akan meÂningkat. Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) akan membengÂkak untuk membiayai subsidi bahan bakar,†ujar Omar. [RM]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05
Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27
Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15
Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02
Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28
Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17
Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05
Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22
Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19
Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03