sebastian salang/ist
sebastian salang/ist
RMOL. DPR salah langkah bila menolak kehadiran dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, Bibit Samad Rianto dan Chandra M. Hamzah. Karena bagaimanapun juga adalah Jaksa Agung yang mengenyampingkan perkara yang melilit kedua pimpinan KPK itu.
"Dinamika di DPR itu biasa, biar dinilai seram oleh mitra kerjanya itu biasa. Yang tidak biasa karena, dalam tanda petik, publik melhat pengusiran Bibit dan Chandra seperti balas dendam dari DPR ketika beberapa hari sebelumnya beberapa politisi dari beberapa partai besar di negeri ini ditahan KPK," ujar pengamat parlemen, Sebastian Salang, di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (5/2) .
Sebetulnya, pengusiran Bibit dan Chandra tak lepas dari penanganan Mirandagate oleh KPK yang dinilai tidak adil. "DPR ingin dapat penjelasan dari KPK soal mengapa KPK lebih mendahulukan, memanggil, menahan dan mendahulukan para politisi, sementara pemberi suap belum diproses," tegasnya.
Populer
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33
Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10
Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37
Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07
Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35
UPDATE
Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13
Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03
Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58