Berita

ilustrasi

Kapolri Didesak Copot Kapolda Kalbar

SABTU, 29 JANUARI 2011 | 15:58 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu mendesak Kapolri menangkap pelaku mafia penyelundupan gula di Kalimatan Barat yang telah merugikan negara ratusan milliar dan akan menyengsarakan para petani tebu.

Ketua Bidang Humas FSP BUMN Tri Sasono, dalam pernyataannya kepada Rakyat Merdeka Online (Sabtu, 29/1), juga mendesak pencopotan Kapolda Kalimantan Barat karena tidak becus untuk memberantas para penyelundup gula.

Dalam beberapa hari ini puluhan ribu ton gula dari Thailand diselundupkan ke Indonesia melalui pintu resmi perbatasan Indonesia-Malaysia di Entikong, Kalimantan Barat. Penyelundupan diduga mulai marak sejak enam bulan lalu. Kerugian negara akibat praktik ilegal itu diperkirakan Rp 180 miliar.


"Tidak tertutup kemungkinan terjadi pembiaran oleh jajaran Polri Kalimantan Barat dan diduga keras penyeludupan ini juga dibekingi oleh oknum Polri dan bea cukai," tegasnya.

"Kapolri harus segera melakukan investigasi dan melakukan pengantian pimpinan Polri di Kalimantan Barat yang telah gagal melakukan pencegahan terhadap penyeludupan gula besar-besaran," tegasnya.

Tidak hanya kerugian negara, dampak dari penyelundupan gula juga membahayakan kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi gula selundupan yang mutunya tidak terjamin.

Jika dalam waktu 7x24 jam Kapolri tidak melakukan penindakan dan penangkapan  terhadap para pelaku penyelundup gula, Serikat Pekerja BUMN yang ada di sektor perkebunan bersama petani mengancam melakukan pengepungan Mabes Polri untuk menuntut Kapolda Kalimantan Barat dicopot.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya