Berita

ilustrasi, siswa sma

Bisnis

Wajib Belajar 9 Tahun Perlu Diubah Jadi 12 Tahun

SELASA, 25 JANUARI 2011 | 00:06 WIB

RMOL.Program wajib belajar sem­bilan tahun sudah saatnya diubah jadi program wajib belajar 12 tahun. Pasalnya, banyak generasi muda yang putus seko­lah pada tingkat Sekolah Me­ne­ngah Atas (SMA) dibanding ting­kat Seko­lah Dasar (SD) atau Se­kolah Me­nengah Pertama (SMP).

Anggota Komisi X DPR Nur­hasan Zaidi mengatakan, prog­ram wajib belajar sembilan tahun telah membawa banyak kema­juan. Berdasarkan Angka Partisi­pasi Kasar (APK) siswa setingkat SMP, MTs (Madrasah Tsa­na­wiyah), Paket B, dan SMPLB men­capai 91,55 persen.

“Artinya, hanya delapan persen anak usia ini yang belum berse­kolah,” ujar Nurhasan.

Sementara APK pada anak usia pen­didikan setingkat SMA, MA (Madrasah Aliyah), MA, Paket C atau Sekolah Menengah Luas Biasa (SMLB) baru mencapai 48,74 persen. Artinya, lebih dari 50 persen siswa lulus SMP tidak melan­jutkan studinya ke tingkat beri­kutnya di SMA, MA, Paket C atau SMLB.

“Angka drop out tadi sungguh mengkhawatirkan. Dapat kita ba­yangkan, kemampuan apa yang bisa dimiliki seorang warga In­donesia yang hanya dibekali pendidikan setingkat SMP?,” tanya Nurhasan.

Politisi PKS ini meng­khawa­tirkan, masih banyaknya generasi muda yang tidak me­lanjutkan se­kolah sehingga ber­dampak pada daya saing bangsa ke depan. Apa­lagi, saat ini In­do­nesia mengha­dapi tantangan dan persaingan global seperti per­dagangan bebas.

Berdasarkan penelitian Bank Dunia, faktor do­mi­nan penentu daya saing bangsa di abad ke-21 adalah inovasi (45 per­sen), tek­nologi (30 persen), ja­ringan kerja sama (15 persen). Sementara sum­ber daya alam mem­beri kontribusi hanya 10 per­sen.

“Bagaimana mungkin bisa ber­saing bila generasi pene­rusnya ha­nya tamat SMP,” cetusnya.

Politisi yang juga menjabat Ketua Forum Umat Islam (FUI) Jawa Barat ini menilai, alasan pe­merintah yang selama ini enggan menjadikan pendidikan wajib 12 tahun karena terkendala sumber pembiayaan.

Lebih baik, menurut dia, dana yang tersedia difokuskan pada peningkatan mutu sekolah-se­ko­lah menengah pertama diban­ding memperluas pemerataan pendidi­kan hingga SMA.

Dengan minimnya anggaran tersebut, lanjutnya, pe­merintah pusat tampaknya lepas tangan dan lebih suka meng­an­jur­kan peme­rintah daerah saja yang melaksa­nakannya. Salah satu pasal dalam PP No.47 tahun 2008 ter­sebut me­mang menegaskan bahwa Pemda dapat melak­sa­na­kan wajib belajar 12 tahun.

Anjuran itu sudah mulai dilak­sanakan. Hingga pertengahan tahun lalu, ada 10  provinsi yang telah melakukan pencanangan wajib belajar 12 tahun, yaitu Su­matera Selatan, DKI Jakarta, Ka­limantan Timur, Jawa Barat, Su­lawesi Selatan, Maluku, Sula­wesi Tenggara, Bali, Sumatera Ba­rat dan Kalimantan Barat. [RM]



Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya