Berita

achmad basarah/ist

Gayus Buka Skandal Politik Negara di DPR?

RABU, 19 JANUARI 2011 | 15:32 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

RMOL. Sudah diduga sejak awal, kehadiran Satgas Pemberantasan Mafia Hukum menjadi problem bagi urusan ketatanegaraan dan tumpang tindih lembaga hukum yang ada.
 
"Padahal, ada KPK yang extra ordinary karena lumpuhnya jaksa dan polisi," tegas Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Achmad Basarah, kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu (19/1).

Sekarang, setelah kesaksian Gayus, dugaan bahwa Satgas PMH lembaga bermasalah semakin menguat. Bukan untuk memberantas mafia hukum malah jadi bagian dari masalah mafia hukum itu sendiri. Satgas PMH semakin kuat diduga jadi alat kekuasaan, yang menggunakan cara politik untuk penegakan hukum.


"Yang harus dilakukan sekarang, pertama, Satgas dibubarkan saja. Kedua, DPR harus segera panggil Gayus dan minta keterangan seluasnya. Tidak ada masalah kalau dia terpidana," ucapnya.

Basarah tegaskan, Gayus buat pernyataan yang sangat prinsip dalam penegakan hukum, apalagi menyentuh informasi keterlibatan kepentingan asing dalam kasus manipulasi pajak ini berupa sosok agen CIA. Ia berjanji akan memperjuangkan membawa Gayus bersaksi di Komisi III DPR.

"Ini persoalan negara yang sangat serius. Semua pihak akan kami panggil termasuk Denny dan Ota (keduanya anggota Satgas) yang diduga melakukan penekanan politik dan mendesain skenario kasus," terangnya.

"Kita pisahkan apakah Denny pribadi yang bergerak sendiri di depan atau skenario politik bagian dari rencana Satgas itu sendiri. Bisa saja orang di depan itu adalah Denny, tapi ada putusan pejabat-pejabat di belakangnya. Apakah ini skandal politik negara?" tuturnya. [ald]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Trump Serang Demokrat dalam Pesan Malam Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 16:04

BUMN Target 500 Rumah Korban Banjir Rampung dalam Seminggu

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:20

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Gibran Minta Pendeta dan Romo Terus Menjaga Toleransi

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:40

BGN Sebut Tak Paksa Siswa Datang ke Sekolah Ambil MBG, Nanik: Bisa Diwakilkan Orang Tua

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:39

Posko Pengungsian Sumut Disulap jadi Gereja demi Rayakan Natal

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:20

Banyak Kepala Daerah Diciduk KPK, Kardinal Suharyo Ingatkan Pejabat Harus Tobat

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:15

Arsitektur Nalar, Menata Ulang Nurani Pendidikan

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:13

Kepala BUMN Temui Seskab di Malam Natal, Bahas Apa?

Kamis, 25 Desember 2025 | 14:03

Harga Bitcoin Naik Terdorong Faktor El Salvador-Musk

Kamis, 25 Desember 2025 | 13:58

Selengkapnya