Berita

ilustrasi

SUAP MK

Asrun: Rp 35 Juta itu Uang Persahabatan

SELASA, 11 JANUARI 2011 | 15:42 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Mantan Panitera Hakim Mahkamah Konstitusi, Makhfud, mengungkap, uang Rp 35 juta yang diterimanya dari mantan calon Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud, bukan sebagai uang suap.

"Itu uang persahabatan. Tidak ada kaitannya agar perkaranya di MK dibantu," ujar pengacara Makhfud, Andi M Asrun di gedung KPK, Kuningan (Jakarta, 11/1).

Kliennya, beber Asrun, didatangi oleh tiga orang utusan Dirwan. Dengan  agak memaksa Makhfud disuruh menerima uang itu. "Bukan pak Makfud yang meminta," katanya.


Asrun meminta KPK segera memeriksa Dirwan Mahmud dan melakukan kroscek dengan keterangan Nesha, putri Hakim Arsyad Sanusi. Keterangan dari Dirwan, katanya, akan membuat terang kasus suap yang melibatkan kliennya.

"Supaya terang benderang, KPK harus kroscek semuanya. Keterangan dari Dirwan, Nesha, dan juga hasil pemeriksaan Majelih Kehormatan Hakim MK," tandasnya.[ono]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya