Berita

patrialis akbar/ist

Gayus Dimunculkan Terus untuk Menggoyang Menteri Patrialis Akbar

KAMIS, 06 JANUARI 2011 | 08:41 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Kasus pemalsuan paspor Gayus HP Tambunan, yang awalnya terbongkar melalui surat pembaca di Kompas itu, sengaja dimunculkan ke publik oleh para mafioso, dengan maksud untuk menggoyang posisi Patrialis Akbar sebagai menteri Hukum dan HAM.

"Ini kental sekali nuansa politisnya. Pertanyaan saya, kenapa surat pembaca baru muncul sekarang ini, padahal kejadiannya sudah tiga bulan yang lalu. Lalu kenapa juga (tidak lama setelah itu) muncul kasus 'joki' napi di Lapas Bojonegoro, Jawa Timur. Ini menyangkut kepentingan reshuffle. Ini untuk menghantam Kemenkum HAM, untuk menghantam Patrialis,” kata anggota Komisi III dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Ahmad Yani, kepada wartawan di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu malam (5/1).

Yani membeberkan, sasaran tembak lainnya dalam kasus dugaan pemalsuan paspor oleh Gayus Tambunan ini adalah Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Jaksa Agung Basrief Arief serta Busyro Muqaddas selaku ketua KPK.


"Jaringan mafia tidak enjoy, tidak bisa bersenyawa dengan Kapolri, Jaksa Agung dan KPK yang ketiganya dijabat orang-orang baru. Ini cara mereka (para mafia) dalam mendiskreditkan institusi penegak hukum,” jelasnya.

Sebenarnya, ungkap Yani, Patrialis Akbar mempunyai kinerja yang cukup bagus dalam mengawal Kementerian Hukum dan HAM.

"Saya kira kinerja Patrialis masih lebih bagus dibandingkan Menteri-menteri Hukum dan HAM yang sebelum-sebelumnya. Dia misalnya merapikan LPLP, membuat tahanan khusus bagi para pelaku tindak pidana korupsi jadi tidak perlu lagi KPK menitipkannya di tahanan Polda," ucapnya mencontohkan.[yan]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya