Berita

ilustrasi, pabrik nuklir

Dunia

Iran Undang Barat Tur ke Fasilitas Nuklir, AS Ngomel

Seluruh Biaya Perjalanan & Akomodasi Ditanggung Teheran
RABU, 05 JANUARI 2011 | 06:47 WIB

RMOL. Iran membuka diri mengenai program nuklirnya. Teheran mengundang sejumlah negara Barat untuk melakukan tur ke lokasi program nuklirnya. Undangan itu ke fasilitas nuklit itu dilakukan menjelang pembicaraan nuklir yang akan digelar di Istanbul, Turki, akhir Januari.

Menurut kantor berita Asso­ciated Press, Senin (3/1), un­da­ngan tertanggal 27 Desember 2010 ini disampaikan kepada Rusia, China, Kuba, Hungaria, ne­­gara-negara Uni Eropa, para anggota Liga Arab dan Badan Pengawas Nuklir PBB (Inter­national Atomic Energi Agency/IAEA).

Dengan cara ini, Iran tam­pak­nya berupaya menghapus kekha­watiran internasional bah­wa tek­nologi nuklir yang mereka punya diolah untuk membuat senjata pemusnah massal, seperti yang dituduhkan negara-negara Barat. IAEA berulang kali telah menya­takan khawatir dengan kegiatan nuklir Iran yang tidak transparan.


Amerika Serikat (AS), yang paling curiga dengan nuklir Iran, justru tidak diundang. Juru bicara Kementerian Pertahanan AS Mark Toner menyatakan, akti­vitas pengayaan nuklir Iran yang terus berlangsung adalah meru­pakan pelanggaran terhadap resolusi DK PBB dan menun­jukkan keti­dakhormatan Iran atas kewajiban internasional terkait program nuklirnya.

“Undangan tur dari Iran bu­kannya pengganti bagi pe­me­nuhan kewajiban Iran untuk be­kerja sama dengan IAEA. Hal ini juga tidak akan mengalihkan per­­hatian dari isu inti terkait program nuklir Iran,” cetus Toner.

Utusan senior Iran Ali Ashgar Soltanieh mengatakan, kun­ju­ngan akan dilakukan pada 15 dan 16 Januari 2011. Seluruh ako­mo­dasi dan pengeluaran lain dari para undangan akan ditanggung tuan rumah.

Tidak disebutkan mengapa tang­gal tersebut yang dipilih. Namun, tanggal tersebut adalah beberapa pekan sebelum Iran dan enam negara akan melakukan pembicaraan tentang nuklir yang akan digelar di Istanbul, Turki, pada akhir Januari. Ronde baru perundingan ini melibatkan Iran, Jerman, dan lima anggota tetap Dewan Keamanan (DK) PBB, yakni AS, Rusia, China, Inggris, dan Prancis.

“Undangan tersebut untuk UE, gerakan non blok, dan perwakilan dari negara 5+1,”  kata  juru bi­cara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast, ke­marin. Menurut Mehmanparast, tur itu merupakan indikasi, Iran memiliki niat baik terkait prog­ram nuklirnya.

Negara 5+1 adalah negara-ne­gara yang terlibat dalam perun­dingan nuklir dengan Iran. Ne­gara-negara tersebut adalah lima negara anggota tetap DK PBB, yakni AS, Inggris, Prancis, China, dan Rusia, plus Jerman.

Undangan tur dari Iran ini di­ajukan tiga tahun setelah enam diplomat dari negara berkembang yang disetujui IAEA me­ngun­jungi lokasi pengayaan uranium Iran di Isfahan. Diplomat yang mengikuti kunjungan ini menya­takan tidak dapat memastikan tujuan pengembangan nuklir Iran ber­dasarkan apa yang mereka lihat di fasilitas tersebut.

Tawaran tur kali ini memberi harapan kejelasan program Iran. Karena, lebih banyak kelompok atau negara yang diundang dan lebih banyak lokasi yang diren­canakan dikunjungi.

Seorang diplomat yang ter­akre­ditasi dengan IAEA tapi tidak ingin disebut nama menyatakah, fasilitas di Bushehr dan Natanz termasuk lokasi yang ditawarkan untuk dikunjungi. Menurut sum­ber ini, akan dilakukan juga per­temuan dengan Menteri Luar Negeri sementara Iran Ali Salehi yang sekaligus kepala badan nuklir Iran, dan kepala negosiator masalah nuklir Iran Saeed Jalili.

Pabrik di Bushehr di selatan Iran adalah proyek pengayaan nuklir Iran yang dibangun atas kerja sama dengan Rusia. Pabrik pengayaan uranium bawah tanah di Natanz adalah yang paling dikhawatirkan dunia Barat.

Tem­pat inilah yang menjadi alasan pemberian sanksi seba­nyak em­pat kali DK PBB ke­pada Iran karena pemerintah Mah­moud Ahma­dinejad me­nolak menghentikan ope­rasi di pabrik ini. Diper­ki­rakan ter­dapat 9.000 centrifuge yang ber­fungsi untuk m­e­nya­lurkan bahan bakar ke reaktor pe­ngaya uranium.   [RM]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya