Berita

Olahraga

Red Bull Dicurigai Langgar Kesepakatan

KAMIS, 30 DESEMBER 2010 | 06:52 WIB

RMOL. Dua gelar juara pebalap dan kons­truktor yang dimiliki Red Bull Ra­cing mulai dipertanyakan. Red Bull dicurigai telah me­lang­gar kesepakatan soal pe­mang­ka­san biaya (budget cap) pada mu­sim 2010.

Kecurigaan tersebut di­ung­kap­kan bekas presiden otoritas ter­tinggi F1 (FIA), Max Mosley se­perti dikutip Austosport. Me­nu­rutnya, Red Bull pernah me­minta pengecualian terhadap regulasi budget cap pada per­te­muan FOTA terakhir.

Mosley menduga jika tim yang menaungi Sebastian Vettel dan Mark Webber itu over bud­ge­ting, sehingga berhasil men­ja­di juara dunia pebalap dan kons­truktor musim lalu. “Pada per­te­mu­an FOTA terakhir, Red Bull me­minta adanya pengecualian. Jika itu benar terjadi, maka ar­ti­nya mereka telah menghabiskan da­na lebih besar dari yang diper­bo­lehkan. Kini, mereka meminta persetujuan tim-tim lain,” ungkap Mosley.


Sejak musim lalu, FIA me­ne­tap­kan angka 40 juta pounds atau se­kitar Rp 550 miliar sebagai ba­tas maksimal pengeluaran setiap tim. Namun dana tersebut tidak termasuk gaji pebalap dan biaya un­tuk mesin.

Penetapan biaya minimal ini ber­tujuan agar persaingan di balap jet darat itu berjalan adil tan­pa ada tim yang terlalu do­mi­nan dari segi pendanaan. Efek lain­nya, semakin banyak tim ber­par­tisipasi dalam ajang balapan paling bergengsi tersebut, karena biayanya lebih terjangkau.

“Efek dari kesepakatan (bud­get cap) itu masih bersifat mi­ni­mal. Itulah alasan seluruh tim se­tuju melakukannya. Kini, saya ter­tarik mengetahui bagaimana lawan-lawan Red Bull bereaksi,” katanya.

Seperti diketahui, pembatasan bia­ya pada F1 merupakan usulan ter­akhir Mosley sebelum me­letakkan jabatannya di kursi ter­tinggi FIA. Namun, dia harus melakukan sejumlah kompromi agar seluruh tim bersedia me­ne­rima ide tersebut.

“Tim dengan budget berlebih ar­tinya mereka memiliki mesin lebih besar. Misalnya setiap tim di­batasi mempekerjakan sejum­lah karyawan, anggap saja 100 orang. Tapi, jika saya me­mi­liki banyak uang, maka saya bisa mendapatkan 100 orang terbaik. Jadi, peluang tim kecil meng­ha­dapi tim-tim kaya masih sangat kecil,” ketus Mosley.  [RM]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya