RMOL. Mantan Menko Ekuin Rizal Ramli mengaku sangat bangga pernah bekerja dalam kabinet yang dipimpin mendiang Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Bahkan, rasa bangganya itu ia utarakan dengan mengibaratkan Gus Dur sebagai Wali ke-10, yang menurut ahli-ahli Islam memiliki pengaruh dan kawasan yang lebih luas dibandingkan kesembilan wali-wali sebelumnya.
"Ketika Gus Dur berkuasa, saya pernah meminta hadiah "Gus". Gus Dur dengan bercanda mengatakan “sulit, tetapi bukan tidak mungkinâ€. Syukur-syukur bulan yang lalu, Ikatan Alumni Pesantren Tebu Ireng memberikan gelar “Gus†kepada saya, yang jauh lebih sulit dari gelar Sarjana dan Master," ujar Rizal Ramli yang kini disebut Gus Romli, saat memberi pidato pembuka dalam acara mengenang satu tahun wafatnya Abdurrahmawan Wahid, di Gedung Mahkamah Konstitusi, Medan Merdeka Barat, Rabu (29/12).
Momen di podium digunakan pendiri Gerakan Indonesia Bersih itu untuk memuji Gus Dur. Menurutnya, selain Kyai yang unggul, Gus Dur adalah tokoh multi-bahasa, multi-linear dan punya
sense of humor yang luar biasa.
"Banyak orang pandai tetapi
linear. Gus Dur dalah tokoh multi-linear yang fasih membaca puisi bahasa Arab, senang sekali musik qasidah, sering mengucapkan Salawat Nabi, tetapi juga penggemar berat musik klasik terutama Beethoven," katanya.
"Dan wawasan Gus Dur sangat luas tentang musik klasik khususnya Beethoven. Dia tahu benar komposisi musik-musik Beethoven," ucapnya.
Kemudian, Rizal bertanya pada hadirin yang hadir di aula lantai D Gedung MK. "Saya bertanya ada nggak presiden di dunia ini yang suka musik pop atau musik-musik cinta?" tanya Rizal berkelakar.
"Nggak ada!" sahut hadirin dengan tawa.
[ald]