RMOL. Di tengah keterpurukan prestasi bulutangkis InÂdonesia, peÂbuÂlutangkis veteran Taufik HiÂdaÂyat mampu memperlihatkan konÂsistensinya. Bekas pemain PeÂlatnas Cipayung itu peringkatnya naik ke posisi kedua versi BadÂminton World Federation (BWF) pekan ini.
Peraih medali emas Olimpiade AtÂhÂena 2004 itu mengÂgeÂser pemain Denmark, Peter Hoeg Gade yang pekan lalu masih di peÂringkat kedua. Kini Gade meÂnempati posisi ketiga. Sementara unÂtuk peringkat pertama, masih diÂtempati pemain Malaysia, Lee Chong Wei yang pekan lalu meÂnumbangkan Taufik di final turnamen HongÂkong Super Series 2010.
Sedangkan musuh bebuyutan TauÂfik, Lin Dan dari China naik satu peringkat ke posisi keenam. LomÂpatan satu tingkat juga dicapai peÂmain asal Thailand, Boonsak Poinsana yang naik ke peringkat ketujuh .
Sementara pemain Indonesia yang lain tidak mengalami peÂningÂkatan, bahkan merosot. PeÂmain muda, Dionysius Hayom RumÂbaka, masih bertahan di peÂringkat ke-19, sedangkan dua seÂniornya, Simon Santoso dan SoÂny Dwi Kuncoro, merosot dua tingÂkat dari pekan lalu ke peringÂkat ke-25 dan ke-29.
Pemain Indonesia lainnya, Alamsyah Yunus di peringkat ke-34 dan Andre KurÂniawan TeÂdjoÂno di peringkat ke-38. SeÂdangÂkan putra bekas peÂbuluÂtangkis nasional Icuk SuÂgiarto, Tommy Sugiarto, tetap di peÂringkat ke-57.
Sementara para Srikandi InÂdoÂnesia gagal menempatkan satu pun wakilnya di peringkat 10 beÂsÂar dunia. Hanya ganda putri, paÂsangan Greysia Polii/Meiliana Jauhari merosot dua posisi ke peringkat sembilan.
Lius Pongoh MundurDi tempat terpisah, Ketua BiÂdang Pembinaan Prestasi PB PBÂSI, Lius Pongoh mengundurkan diÂri dari jabatannya. Dia mengÂaku, belum mengetahui siapa pengganti dirinya.
“Saya belum tahu siapa yang akan menggantikan,†ujar Lius di Jakarta, kemarin, saat diÂkonÂfirÂmasi mengenai pengunduran diri dari jabatan yang dia pegang sÂeÂjak PBSI masih dipimpin beÂkas guÂbernur DKI Jakarta SuÂtiÂyoÂso (2004-2008).
“Saat itu saya menggantikan Pak Rudy Hartono,†kata Lius meÂngenai awal karirnya sebagai KaÂbid Binpres. Rudy meÂleÂpasÂkan jabatan tersebut setelah tim IndoÂnesia gagal pada kejuaraan beÂregu putra Piala Thomas 2006 di Jepang.
Lius menegaskan situasi dan konÂdisi yang sudah tidak lagi konÂdusif serta wewenang yang tidak jelas menjadi penyebab pebulu tangkis nasional era 80-an itu mengundurkan diri. “SiÂtuaÂsi dan kondisi tidak kondusif lagi, wewenang tidak jelas, baÂnyak yang `gerecokin`. Padahal daÂlam setiap rapat sudah saya samÂpaikan tetapi sepertinya susah,†katanya .
Pemain yang mempunyai juÂluÂkan ‘Si Bola Karet’ ini berharap pengunduran diÂriÂnya bisa membawa kondisi yang leÂbih baik bagi pembinaan bulu tangÂÂkis Indonesia terutama di PeÂlatnas yang saat ini sedang terÂpuruk.
Dalam 12 rangkaian turnamen SuÂper Series tahun ini Pelatnas hanya meraih satu gelar saat SoÂny Dwi Kuncoro menang di SiÂngapura Juni lalu. Sementara pada kejuaÂraan-kejuaraan besar, PiaÂla Thomas dan Uber, KeÂjuaÂraan Dunia dan Asian Games tiÂdak membuahkan hasil yang meÂmuaskan.
Pekan lalu, PBSI juga keÂhiÂlangan salah satu pelatihnya seÂtelah pelatih ganda putra Sigit PaÂmungkas memutuskan meÂningÂgalkan Asrama Cipayung unÂtuk sepenuhnya menangani juaÂra Olimpiade Beijing Markis Kido/Hendra Setiawan yang meÂmilih berkarier secara proÂfeÂsioÂnal sejak akhir 2009.
[RM]