RMOL. Musim balapan Formula Satu (F1) 2010 sudah berakhir dengan mengantarkan Red Bull Racing seÂbagai juara dunia. Namun, tim Ferrari sebagai pesaing utama Red Bull belum bisa menerima keÂnyataan tersebut.
Seperti diketahui, Red Bull sukÂses menjadi juara dunia seÂtelah pebalapnya, Sebastian VetÂtel, menempati podium utama di GP terakhir yang berlangsung di Abu Dhabi. Hal sangat berbeda diÂraih oleh kompetitornya FerÂrari yang hanya mengantar pebalap andalannya, Fernando Alonso finish di posisi tujuh. Otomatis, kans Alonso menjadi juara dunia pun hilang.
Menurut penilaian Direktur TekÂnik tim kuda jingkrak, Aldo CosÂta, keputusan tim saat mengÂinstruksikan Alonso ke pit meÂrupaÂkan kesalahan fatal yang memÂbuat Alonso harus finis di poÂsisi ke-7. Pasalnya, setelah maÂsuk pit Alonso menjadi tak puÂnya peluang untuk menerobos ke posisi depan. Kesalahan straÂtegi tersebut rupanya membuat tim agak sulit untuk menerima keÂnyataan bahwa gelar juara dunia sudah hilang dari tangan mereka.
“Kami tiba di Abu Dhabi dan AlonÂso melakukan pekerjaan beÂsar. Sayangnya, kesalahan yang kaÂmi lakukan sulit dimaafkan, teruÂtama saat Alonso di belakang (Vitaly) Petrov. Saat itu, kami berÂharap bisa menyusul. Tapi peÂluang itu tidak ada sama sekali. Kami berdo’a Petrov membuat kesalahan. Sejak itu, rasa frusÂtraÂsi nampak jelas di tim ini,†jeÂlas Costa menerawang seri terÂakhir yang berlangsung di sirkuit Yas Marina.
“Kemudian, Alonso meÂnyeÂlesaikan balapannya. Kami seÂmua diam dan tidak menatap laÂyar monitor selama lima sampai seÂpuluh menit. Tidak ada yang berÂbicara dan mencoba mengÂhuÂbunginya melalui radio. Semua eleÂmen tim tidak mau mengÂhadapi kenyataan sulit ini,†tamÂbahnya dengan lirih.
Meski berat menerima keÂnyaÂtaan tersebut, Costa bersikap opÂtimis dengan menatap GP musim deÂpan. Obsesi utamanya, kemÂbali menandingi mobil ranÂcangÂan Adrian Newey, Red Bull Racing, yang nyaris terlaksana musim ini.
“Tahun ini kami bisa meÂmangÂkas jarak poin dan kecepatan dengan Red Bull. Jadi, ambisi kaÂmi musim 2011 adalah, memÂperÂtahankan kondisi ini lewat kerÂja keras serta mencari metode terÂbaik untuk menyaingi meÂreÂka,†pungkas Costa yang tidak meÂmungkiri mobil kompetitor timnya tersebut masih menjadi perÂhatiannya musim depan.
[RM]