Berita

Olahraga

Nyaris Dicoret Eh, Dapat Emas

Indonesia Raya Akhirnya Berkumandang
JUMAT, 19 NOVEMBER 2010 | 06:29 WIB

RMOL. Penantian tim Merah Putih untuk meraih medali emas akhirnya terwujud pada hari ketujuh Asian Games XVI Guangzhou, China. Lagu ‘Indonesia Raya’ berkumandang setelah meraih emas pada cabang perahu naga (dragon boat) nomor 1.000 meter putra di Danau Zengcheng, China, kemarin.
Tim In­do­ne­sia berhasil men­capai fi­nis tercepat dengan ca­ta­tan waktu 3 menit 32,016 detik. Ke­mu­dian disusul tim Myanmar yang meraih perak dengan catatan wak­tu 3:34,542 dan medali pe­runggu diraih Korea Selatan deng­an catatan waktu 3:37,254.

Suka cita melanda kubu In­do­nesia seusai pengalungan medali emas dan menyanyikan Lagu In­do­nesia Raya. “Bersyukur kami bi­sa meraih medali emas di Asian Games, hari ini benar-be­nar istimewa karena bisa meraih emas pertama bagi Indonesia dan juga emas pertama Asian Games di nomor perahu naga,” kata Jefry Siregar, salah seorang pe­da­yung perahu naga Indonesia.

Mereka mengaku lega telah memberikan emas pertama bagi Indonesia. Keberhasilan perahu na­ga meraih medali bukan ke­ju­tan karena memang sudah di­tar­getkan sejak awal.

Mereka mengaku lega telah memberikan emas pertama bagi Indonesia. Keberhasilan perahu na­ga meraih medali bukan ke­ju­tan karena memang sudah di­tar­getkan sejak awal.

Sukses putra Indonesia di Asian Games 2010 ini me­ru­pa­kan raihan tertinggi selama ini yang dibukukan oleh tim In­do­ne­sia. Padahal sebelumnya tim pu­tri justru memiliki rekor me­nyapu bersih Asian Beach Games 2008 di Bali.

Selain satu medali emas, In­donesia juga menambah satu me­dali perak melalui tim dayung pe­rahu naga putri dengan catatan 4: 10.590 detik. Medali emas di­raih tuan rumah China (4:03.706 detik) dan perunggu ditorehkan Thai­land (4:18.292 detik).

“Kami senang bisa merah me­dali perak, inginnya memang emas namun inilah yang terbaik hari ini. Mudah-mudahan besok bisa lebih bagus,” kata Farida, driver tim perahu naga Indonesia putri.

Pelatih tim perahu naga In­donesia, Muhammad Suryadi menyebutkan motivasi atletnya sangat bagus dan percaya diri yang luar biasa. Padahal lawan yang dihadapinya cukup berat seperti Myanmar, Thailand dan tuan rumah China.

“Persaingan cukup ketat, dan Al­hamdulillah akhirnya kita bisa mencatatkan yang terbaik baik di putra maupun putri. Kans kita lebih terbuka di nomor 500 meter dan 250 meter,” kata M Supriadi.

Sementara itu Ketua PB Per­satuan Olahraga Dayung In­do­nesia (PODSI), Ahmad Sucipto me­nyebutkan keberhasilan itu merupakan buah dari latihan yang dilakukan selama ini. Se­belumnya, cabang tersebut nya­ris dicoret dari daftar kontingen In­donesia karena dianggap tak berpeluang menang dan terlalu banyak personel.

“Awalnya tim cabang ini akan di­coret, namun kami mampu membuktikan kepercayaan yang diberikan kepada tim ini,” kata Achmad Sutjipto seusai penga­lung­an medali emas.     

Dia mengaku terharu dan se­nang dengan keberhasilan tim putra dan putri Indonesia meraih medali emas dan perak sekaligus emas pertama bagi Indonesia. “Anak-anak memiliki motivasi tinggi untuk membuktikan mereka menjadi yang terbaik di nomornya. Saya optimis medali lainnya akan dihasilkan dari perahu naga dalam dua hari ke depan,” katanya.

Sutjipto juga optimis, peluang me­raih medali juga terbuka lebar pada nomor lainnya yakni 250 meter dan 500 meter yang akan di­gelar hari  Jumat dan Sabtu.

Selain cabang dayung, pe­luang Indonesia meraih medali ju­ga ada pada cabang bulu tang­kis, karate, bola voli pantai dan boling.   [RM]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya