Berita

pesawat tempur/ist

Publika

Hibah F-16, Solusi Darurat atau Masalah Baru?

KAMIS, 18 NOVEMBER 2010 | 16:54 WIB

RMOL. Indonesia kabarnya akan menerima hibah 24 pesawat jet tempur F-16 A/B bekas dari AS.

Beberapa pengamat militer menilai, bahwa hibah ini sebagai solusi darurat untuk memenuhi kebutuhan Alutsista.

Pengertian istilah hibah itu diberikan secara gratis atau beli loakan, bagi saya kurang begitu mengerti, tapi yang pasti kita akan mendapatkan pesawat bekas, tentunya dengan kemampuan yang relatif terbatas.


Pemerintah kabarnya sedang menimbang-nimbang, apakah akan menerima hibah 24 pesawat bekas atau membeli pesawat jet tempur F-16 varian terbaru.

Kalau boleh saya kalkulasi untung ruginya, lebih baik kita beli pesawat baru, karena pesawat bekas sebelum dapat digunakan oleh TNI, harus diganti beberapa komponennya bahkan mungkin mesinnyapun harus diganti dengan biaya yang tidak sedikit.

Setelah diretrofit pun kemampuan pesawat bekas tidak akan seratus persen sama dengan pesawat baru.

Dan dalam biaya perawatannyapun akan lebih mahal, bahkan banyak mengalami hambatan, karena usia pakai atau jam terbangnya hampir habis.

Sedangkan kalau beli baru, namanya juga baru, pasti beda dan yakin akan kemampuannya.

Jadi menurut saya hibah pesawat bekas bukanlah solusi darurat tetapi hanya akan menambah masalah baru bahkan akan menjadi beban negara dan TNI.

Memperkuat militer bukan berarti menambah jumlah alutsistanya dengan barang bekas, tetapi perlu kualitas, efektifitas dan effisiensi.

Pemerintah sebenarnya masih memiliki beberapa alternatif untuk memenuhi kebutuhan alutsistanya, khususnya pesawat tempur dan heli tempur, yaitu melanjutkan kontrak pembelian pesawat Sukhoi dan Heli MI-35 dan MI -17 dari Rusia, atau dari Negara-negara yang  pernah menawarkan produknya kepada Indonesia.

Untuk itu bila bangsa ini ingin maju, kuat dan sejahtera, marilah kita sama-sama membangun negeri ini secara lebih rasional. Pasalnya pertahanan dimasa mendatang akan lebih dipengaruhi oleh perkembangan tehnologi informasi.

Kalau dulu kekuatan militer tidak akan jalan jika tidak didukung kekuatan udara, tapi sekarang kekuatan udara akan lumpuh jika tidak didukung cyberspace yang mumpuni. Karena saat cyberspace-nya diacak dan dikacaukan, kekuatan udara itu menjadi tidak ada artinya, karena ratusan pesawat tempur itu tidak bisa mengudara.

Syarifudin
Jl. Damai No. 100
Kramat Jati, Jaktim
HP. 021-99339xxx
syarifudin@yahoo.com

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya